TRIBUNHEALTH.COM - Batu empedu sebenarnya adalah salah satu proses pengendapan dimana cairan mengental dan menjadi lumpur.
Lumpur yang berkumpul akan mengkristal dan menjadi batu.
Cairan empedu yang berbentuk cairan maka akan mengalir, tetapi jika berbentuk batu maka akan menetap.
Jika batu empedu menyumbat disalurannya, maka akan menimbulkan rasa nyeri yang hebat atau disebut dengan nyeri kolik.
Walaupun batu empedu tidak bergejala tetapi bisa menimbulkan komplikasi.
dr. Hasan menyampaikan bahwa komplikasi yang sering terjadi adalah peradangan pada dinding kantong empedu.
Kejadian ini sering terjadi dibersamai dengan keluhan nyeri perut bagian kanan.

Baca juga: Wanita Perlu Pahami Keluhan Nyeri Menstruasi yang Tergolong Normal dan Tidak Normal
Selain itu, batu empedu juga bisa menimbulkan radang diorgan sekitarnya jika terjadi penymbatan.
Organ yang beresiko terjadi peradangan akibat batu empedu adalah pankreas.
Diakrenakan pankreeas terletak dekat dengan empedu, dan jika terjadi sumbatan pada saluran empedu maka pankreas bisa meradang.
Permasalahan lain, batu empedu mungkin bisa menyebabkan saluran terseut tersumbat dan akhirnya badan menjadi kuning.
Pengentalan cairan empedu dipengaruhi oleh beberapa faktor, antaralain:
- Makanan tinggi kolesterol
Karena salah satu kandungan dari cairan empedu adalah kolesterol.
Baca juga: Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Burning Mouth Syndrome atau Sensasi Lidah Terbakar
Apabila kadar kolesterol tinggi maka bisa terjadi endapan cairan yang lebih kental, mengendap lumpur dan kemudian menjadi batu.
- Hormonal
Terutama dipengaruhi oleh hormon-hormon wanita.
dr. Hasan Mauhaleha menyampaikan bahwa kejadian batu empedu pada wanita lebih tinggi dibandingkan pada pria.
Hormonal wanita bisa menjadi penyebab pengentalan empedu, sehingga mengkristal dan menajdi batu empedu.
- Merokok
- Obesitas atau kelebihan berat badan
- Penurunan berat badan secara drastis dan cepat
Melakukan penurunan berat badan terlalu agresif beresiko terjadinya batu empedu.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan dr. Hasan Mauhaleha SP.PD-KGH. Seorang dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroentero-hepatologi. Rabu (15/12/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)