Breaking News:

Cukupi Kebutuhan Cairan pada Tubuh untuk Mencegah Dehidrasi, Simak Ulasan dr. Aditya, M Biomed

dr. Aditya menjelaskan, dehidrasi dibagi menjadi tiga macam, yaitu dehidrasi ringan, dehidrasi sedang, dan dehidrasi berat.

Penulis: Irma Rahmasari | Editor: Melia Istighfaroh
health.grid.id
Ilustrasi minum air putih untuk mencegah dehidrasi 

TRIBUNHEALTH.COM - Dehidrasi secara sederhana adalah suatu kondisi dimana tubuh kekurangan cairan atau kehilangan cairan.

Pada dehidrasi, cairan yang hilang terbilang lebih banyak daripada cairan yang dikonsumsi.

Ketika tubuh mengalami dehidrasi, dapat menyebabkan fungsi tubuh tidak berfungsi secara normal dan bisa membahayakan kesehatan.

Dilansir TribunHealth.com, dr. Aditya M. Biomed, memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.

Gejala awal terjadinya dehidrasi adalah seseorang terus merasa haus, mulut terasa kering, kulit kering, jarang buang air kecil, dan warna urine terlihat gelap.

dr. Aditya menjelaskan, dehidrasi dibagi menjadi tiga macam, yaitu dehidrasi ringan, dehidrasi sedang, dan dehidrasi berat.

Dehidrasi ringan yang terjadi pada orang dewasa dapat dikatakan hampir tidak memiliki gejala yang spesifik, mungkin yang terjadi hanya merasa terlalu haus atau merasa mulut kering.

Baca juga: Bagaimana Cara Mencukupi Kebutuhan Air Putih Saat Berpuasa? Simak Tips dr. Putri Anitasari, Sp.KK

ilustrasi konsumsi air putih untuk mencegah dehidrasi
ilustrasi konsumsi air putih untuk mencegah dehidrasi (m.tribunnews.com)

Dehidrasi sedang memiliki gejala seperti pusing, dan susah untuk berkonsentrasi, sedangkan jika seseorang mengalami dehidrasi berat bisa sampai pingsan.

Menurut penuturan dr. Aditya, untuk mengetahui apakah seseorang mengalami dehidrasi atau tidak bisa dilihat dari warna urine.

Ketika warna urine menunjukkan warna kecoklatan atau keruh artinya tubuh sudah mengalami dehidrasi berat.

2 dari 3 halaman

Ketika warna urine menunjukkan warna bening atau masih putih, artinya tubuh tidak mengalami dehidrasi.

Semakin gelap warna urine, maka dehidrasi yang terjadi semakin berat.

Pada saat berpuasa, risiko terjadinya dehidrasi lebih tinggi dibandingkan tidak berpuasa karena saat berpuasa tidak boleh minum selama 12 jam.

Dehidrasi yang terjadi saat puasa bisa terjadi mulai dari dehidrasi ringan hingga berat.

Saat berbuka puasa mengkonsumsi air putih yang cukup untuk rehidrasi.

Rehidrasi adalah terapi cairan untuk mengembalikan cairan yang terbuang agar cairan kembali normal lagi.

Oleh sebab itu, pentingnya untuk mengkonsumsi air putih yang cukup saat sedang berbuka hingga sahur agar tidak terjadi dehidrasi, kalaupun terjadi dehidrasi hanya dehidrasi ringan.

Baca juga: dr. Prasna Sebut Orangtua Dehidrasi ketika Diare akan Mengganggu Kesehatan Ginjal

Ilustrasi minum air putih untuk mencegah dehidrasi
Ilustrasi minum air putih untuk mencegah dehidrasi (kaltim.tribunnews.com)

dr. Aditya melanjutkan, dehidrasi tidak hanya terjadi pada seseorang yang sering berkeringat dan bekerja di luar ruangan saja.

Bahkan orang yang bekerja di dalam ruangan yang dilengkapi dengan air conditioner atau AC juga bisa mengalami dehidrasi.

Meskipun bekerja di tempat yang sejuk dan ber-AC, jika konsumsi air putih kurang, maka kemungkinan bisa terjadi dehidrasi.

3 dari 3 halaman

"Jadi memang gejala khasnya itu kalau dehidrasi yang terjadi hanya dehidrasi ringan, gejalanya tidak nampak."

"Tapi kalau sudah dehidrasi sedang atau berat gejala khasnya bisa sampai pingsan, jika tidak segera ditangani bisa membahayakan kesehatan tubuh," papar dr. Aditya.

Penjelasan ini disampaikan oleh dr. Aditya, M Biomed, dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video pada 10 Maret 2022.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/IR)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdr. Aditya M. BIOMEDDehidrasiCairan TubuhAir Putih Kumawus Biapong Kue Bluder Kim Cua Museum PETA
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved