TRIBUNHEALTH.COM - Dalam terminologi kedokteran (khususnya bagian dermatovenereologi) tidak dikenal istilah “purging”.
Belum ada literatur pasti maupun konsensus yang mendefinisikan purging secara jelas dan pasti.
Purging merupakan istilah awam yang digunakan pasien untuk menggambarkan suatu kondisi atau reaksi kulit tertentu yang memburuk yang terjadi akibat penggunaan bahan aktif tertentu (khususnya golongan retinoid) yang nantinya akan membaik dengan sendirinya untuk mendapatkan hasil maksimal dari produk tersebut.
Hal ini tidak benar, karena tidak ada proses purging (‘pembersihan’) atau detoksifikasi kulit di dunia medis.
Penggunaan suatu produk skincare yang benar seharusnya dapat langsung memberikan hasil yang baik pada kulit.

Baca juga: Kenali Beberapa Kebiasaan Buruk yang Memicu Naiknya Asam Lambung
Faktanya adalah “purging” bukan suatu proses detoksifikasi dan “purging” bukan merupakan suatu proses untuk mentralisir racun, karena organ kulit tidak memiliki fungsi tersebut (menetralisir racun).
Adakah kondisi yang mirip dengan purging?
Berikut adalah penjelasan dr. Adnania Nareswari, Sp.DV.
dr. Adniana Nareswari, Sp. DV merupakan lulusan S1 Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret.
S1 diselesaikannya selama kurang lebih 4 tahun, yakni pada tahun 2006 hingga tahun 2010.
Di tahun yang sama ia melanjutkan program Profesi Dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret hingga tahun 2012.
Pendidikan Dokter Spesialis dilanjutkan 5 tahun kemudian setelah menyelesaikan program Profesi Dokter, yakni di tahun 2017 hingga tahun 2021.
Baca juga: drg. Munawir Jelaskan Cara Mengatasi Nyeri Rahang Pasca Pemasangan Kawat Gigi
Ia mengambil pendidikan Dokter Spesialis di Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret.
Selain menyelesaikan pendidikan formal, ternyata dr. Adniana Nareswari, Sp. DV juga menyelesaikan 3 pendidikan non formal, antara lain:
1. Advanced Cardiac Life Support (ACLS) pada tahun 2012
2. Sebelas Maret University Language Center pada tahun 2012
3. Basic Surgical Skill In Dermatology pada tahun 2019
Di sela menempuh pendidikannya ia sempat bekerja paruh waktu menjadi dokter jaga di Klinik PT. Danliris Solo dan BP Ngesti Husadajati Solo selama 1 tahun yakni tahun 2012 hingga tahun 2013.
Setelah itu, pada tahun 2013 hingga 2014, ia melanjutkan bekerja paruh waktu sebagai dokter jaga di Rumah Sakit Triharsi Solo.
Profil lengkap dr. Adniana Nareswari, Sp. DV bisa dilihat disini.
Baca juga: Jangan Diabaikan, Maag Beresiko Terjadi Keparahan Jika Tidak Mendapat Penanganan yang Tepat
Pertanyaan:
Adakah kondisi kulit yang mirip dengan purging?
Anggra, Solo
dr. Adniana Nareswari, Sp. DV menjawab:
Yang mungkin mirip dengan kondisi ‘purging’ yang dikenal oleh orang awam selama ini, dalam dunia kedokteran disebut sebagai dermatitis retinoid atau retinoid-induced irritant contact dermatitis.
Dermatitis retinoid adalah suatu peradangan atau iritasi ringan, ditandai dengan kemerahan, pengelupasan, rasa terbakar dan gatal pada kulit, yang disebabkan oleh penggunaan oles dari retinoid acid.
Kondisi ini memerlukan penanganan segera dan terapi supaya tidak terjadi kondisi peradangan yang lebih berat.
Sehingga sampai saat ini istilah “purging” masih multitafsir, tergantung bagaimana orang mendefinisikannya.
(1) reaksi kulit lokal akibat peningkatan regenerasi kulit mati dan pengelupassan kulit mati akibat bahan retinoid atau agen eksfoliasi (AHA/BHA), (2) reaksi alergi atau iritasi akibat ketidakcocokan terhadap suatu produk, (3) retinoid-induced irritant contact dermatitis (hanya akibat retinoid acid).
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)