TRIBUNHEALTH.COM - Satu tahun berlalu musibah tanah longsor mengerikan yang menyebabkan 19 korban jiwa yang terjadi di kecamatan Ngetos kabupaten Nganjuk-Jawa Timur.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka dilaksanakan pengabdian masyarakat berupa penanaman bibit sukun untuk mencegah longsor dan mitigasi landslide di daerah rawan bencana.
Kegiatan ini terlaksana atas prakarsa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga-RSUD Dr.Soetomo, Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA Unair), serta Yayasan Ksatria Airlangga, yang bekerja sama dengan BPBD Provinsi Jawa Timur, BPBD Kab. Nganjuk, FORPIMCAM Kecamatan Ngetos, PEMDES Desa Ngetos, dan warga terdampak longsor Ngetos, Nganjuk.
Baca juga: LAM-PTKes Visitasi Prodi PPDGS Ortodonti Fakultas Kedokteran Gigi Unhas
Pada kegiatan ini ditanam berbagai macam bibit, diperkirakan sekitar 1.000 bibit yang disiapkan.
Bibit yang ditanam adalah Sukun dan Akar Wangi dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dan IKA Unair. Ditambah Alpukat dan Mangga yang merupakan sumbangan dari BPBD Provinsi Jawa Timur.
Kegiatan ini dilakukan secara bergotong royong dengan melibatkan masyarakat yang tergabung dalam Paguyuban Masyarakat Peduli Bencana Longsor Ngetos, Nganjuk.

Masyarakat dan juga para pimpinan di daerah serta berbagai elemen sangat mendukung kegiatan ini.
Kedepannya model gotong royong ini sangat bagus dikembangkan dalam kegiatan penanggulangan dan pencegahan bencana di Indonesia.
Kepala pelaksana BPBD Provinsi. Drs Budi Santosa sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh FKUA dan IKA Unair yang telah memprakarsai kegiatan penanaman bibit sukun dan akar wangi pada Sabtu (5/3).
Baca juga: Rangkaian HUT Kota Samarinda, FKG Unhas bersama RSIA Jimmy Medika Borneo Adakan Operasi Gratis
Sekda Kab.Nganjuk Moh. Yasin, M.Si, juga turut menyampaikan terimaksih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong ini.
Menurutnya, banyak sekali titik di Jawa Timur khususnya Nganjuk yang perlu untuk dilakukan penghijauan dengan cara seperti ini.

Mengutip dari pesan yang disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo, bahwa saat ini negara sedang mengalami banyak musibah seperti banjir dan tanah longsor.
Maka mitigasi bencana yang bersifat vegetatif sangat ditekankan, sebagai langkah mencegah terjadinya longsor. Seperti penanaman bibit sukun dan akar wangi.
Selain itu dirinya juga mengutip pesan dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Bahwa sekarang ini harus banyak kegiatan "Nandur, Nandur, Nandur".
Baca juga: Dekan FKG Pimpin dan Direktur RSGMP Unhas Pimpin Bedah Mulut dan Maksilofasial Indonesia
Sebagai informasi, kondisi tanah di Ngetos masih sangat labil.
Maka Badan Geologi Bandung mengeluarkan rekomendasi bahwa warga terdampak longsor selopuro harus direlokasi ke tempat lain yang tanahnya lebih stabil.
Sehubungan dengan hal tersebut, BPBD Kab. Nganjuk bersama BPBD Provinsi Jawa Timur telah mengambil langkah untuk merelokasi warga di hutan sebelah utara polsek Ngetos.
Saat ini proses relokasi sudah berjalan kurang lebih 90 %.

Dari warga terdampak sangat berharap untuk proses relokasi dan pembangunan perumahan warga segera diwujudkan oleh pemerintah.
Karena selama 1 tahun ini warga sudah tidak betah tinggal di kontrakan di rumah warga ngetos lainnya.
Para relawan kebencanaan yang turun dalam kegiatan ini berharap dengan diadakannya mitigasi bencana ini, warga bisa segera mendapatkan solusi atas berbagai kesulitan yang dihadapi dan bencana serupa tidak terjadi kembali dimasa mendatang.
(TRIBUNHEALTH)