TRIBUHEALTH.COM - Dalam rangkaian HUT Samarinda ke-62, Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Hasanuddin (Unhas) berkolaborasi dengan RSIA Jimmy Medika Borneo Kota Samarinda, Yayasan Smile Train Indonesia, dan Yayasan Celebes Cleft Center (CCC), serta Persatuan Ahli Bedah Mulut dan Maksilofasial Indonesia (PABMI) Pengwil Sulawesi, dan Pengwil Kaltimtara menggelar Bakti Sosial Operasi Celah Bibir dan Celah Lelangit.
Kegiatan baksos berlangsung di RSIA Jimmy Medika Borneo, Jum’at (14/01).
Dekan FKG Unhas Prof. Muhammad Ruslin, drg., M.Kes., Ph.D., Sp.BM(K)., menjelaskan bahwa Celah bibir dan Lelangit merupakan kelainan bawaan sejak lahir yang sering dijumpai masyarakat terutama pada kalangan masyarakat kurang mampu.
Baca juga: Prof. dr. Budu Pimpin Tim Unhas dalam Persiapan Pembentukan Fakultas Kedokteran Unsulbar
Oleh karena itu, kelainan ini memerlukan penanganan yang komprehensif, dimana langkah pertama dan utama untuk mengatasi kelainan ini adalah melakukan operasi penutupan terhadap celah bibir dan Lelangit.
Dirinya menambahkan, kegiatan baksos ini sebagai upaya agar penderita kelaianan celah bibir dan lelangit dapat bangkit dan memiliki kepercayaan diri di tengah masyarakat.

Selain itu juga memberikan perhatian dalam memfasilitasi operasi pasien Celah Bibir dan Celah Lelangit secara gratis kepada pasien yang tidak mampu.
"Kami juga mengajak seluruh komponen masyarakat Kota Samarinda, Kalimantan Timur baik Pemerintah maupun Swasta untuk bersama-sama menanggulangi penderita celah bibir dan lelangit."
"Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang kami lakukan, dimana awal tahun kemarin kami juga mengadakan kegiatan baksos yang sama, berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Takalar, dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H. Padjonga Dg. Ngalle, Takalar," tutupnya.
Baca juga: FKG Unhas Gelar Kegiatan Evaluasi dan Analisis Audit Mutu Internal (AMI) Program Studi 2021
Sementara itu, pihak RSIA Jimmy Medika Borneo melaporkan bahwa paserta yang mendaftar pada acara bakti sosial ini berjumlah 21 peserta.
Namun setelah dilakukan skrining pasien, pasien yang dapat dilakukan operasi hanya berjumlah 18 peserta, dengan rentan usia 3 bulan–30 tahun.
Peserta kebanyakan berasal dari Kota Samarinda.
Sedangkan lainnya berasal dari berbagai wilayah di Provinsi Kalimantan Timur.
Baca juga: FKG Unhas bersama Universitas Indonesia Sepakat Kerja Sama Pengembangan Tridarma
Antara lain dari kabupaten:
- Kutai Barat
- Kutai Timur
- Muara Badak
- Kutai Kartanegara
- Loa Sakoh
- Sanga-Sanga
Baca juga: Dekan FKG Unhas dan Bupati Takalar Bahas Pembukaan Pelayanan Dokter Spesialis di RSUD H. Padjonga
- Kutai Baru
- Nunukan
- Sangata
- dan Bontang.
Kegiatan baksos turut dihadiri pula rombongan dari FKG Unhas.
Di antaranya, Direktur Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGMP) Unhas (Andi Tajrin, drg., M.Kes., Sp.BM(K)., Ketua Departemen Ilmu Bedah Mulut dan Maksilofasial FKG Unhas (Prof. Dr. M Hendra Chandha, drg.,MS)., serta Staf Dosen Departemen Ilmu Bedah Mulut dan Maksilofasial FKG Unhas (Abul Fauzi, drg., Sp.BM(K)., Mukhtar Nur Anam, drg., Sp.BM., Rusmin B. Syukur, dr., Sp.An., dan Nur Islam, dr., Sp.An).
Laporan: Majid Asinu (Humas FKG Unhas)
(TRIBUNHEALTH)