TRIBUNHEALTH.COM - Kelumpuhan bisa diakibatkan oleh berbagai hal yang berbeda.
Beberapa orang mungkin bisa terlahir lumpuh, dilansir TribunHealth.com dari Healthline.
Sementara beberapa orang lainnya mengembangkan kelumpuhan karena kecelakaan atau kondisi medis tertentu.
Menurut Christopher dan Dana Reeve Foundation, stroke adalah penyebab utama kelumpuhan di Amerika Serikat.
Stroke bertanggung jawab untuk hampir 30 persen kasus lumpuh.
Cedera tulang belakang menyumbang sekitar 23 persen kasus.
Sementara multiple sclerosis menyebabkan sekitar 17 persen kasus.
Baca juga: Dokter Menjelaskan tentang Bells Palsy: Penyakit Kelumpuhan Otot pada Wajah
Baca juga: dr. Fahrulsyah Farid, Sp.BS. M.Kes Jelaskan Penyebab Kelumpuhan pada Satu Sisi Wajah
Penyebab kelumpuhan lainnya meliputi:
- serebral palsi
- sindrom pasca polio
- cedera otak traumatis
- neurofibromatosis
- cacat lahir.
Bagaimana kelumpuhan didiagnosis?
Mendiagnosis kelumpuhan seringkali mudah, terutama ketika kehilangan fungsi otot mulai terlihat jelas.
Untuk bagian tubuh internal di mana kelumpuhan lebih sulit diidentifikasi, dokter mungkin menggunakan sinar-X, CT scan, MRI scan, atau studi pencitraan lainnya.
Baca juga: Trauma Medula Spinalis Bisa Mengakibatkan Kelumpuhan, Begini Penjelasan dr. Nurul Rakhmawati
Baca juga: Berbagai Gangguan Kelainan Tulang Belakang pada Anak, Mulai dari Nyeri Hingga Kelumpuhan
Jika seseorang mengalami cedera tulang belakang, dokter mungkin menggunakan myelography untuk menilai kondisinya.
Dalam prosedur ini, mereka akan memasukkan pewarna khusus ke dalam saraf di sumsum tulang belakang.
Pewarna itu akan membantu mereka melihat saraf lebih jelas pada sinar-X.
Mereka juga dapat melakukan elektromiografi.
Dalam prosedur ini, mereka akan menggunakan sensor untuk mengukur aktivitas listrik di otot.
Pengobatan
Baca juga: Begini Derajat Keparahan Saraf Kejepit, dr. Ermawati Sudarsono, Sp.N: Bisa Sebabkan Kelumpuhan
Baca juga: Risiko Lumpuh, Kenali Tingkat Keparahan Penyakit Saraf Kejepit dari dr. Ermawati Sudarsono, Sp.N
Rencana perawatan akan tergantung pada penyebab kelumpuhan, serta gejala yang dialami. Misalnya, dokter mungkin meresepkan:
- operasi atau kemungkinan amputasi
- terapi fisik
- pekerjaan yang berhubungan dengan terapi
- alat bantu mobilitas, seperti kursi roda, kawat gigi, skuter bergerak, atau perangkat lain
- obat-obatan, seperti Botox atau pelemas otot, jika mengalami kelumpuhan spastik.
Dalam banyak kasus, kelumpuhan tidak dapat disembuhkan.
Tetapi tim perawatan kesehatan dapat merekomendasikan berbagai perawatan, alat, dan strategi untuk membantu mengelola gejala.