TRIBUNHEALTH.COM - Saraf kejepit yang diabaikan dan tidak segera diobati maka ada kemungkinan pasien mengalami kelumpuhan.
Dokter menuturkan jika terdapat derajat keparahan saraf kejepit pada tulang belakang.
Umumnya yang biasa dipakai dalam dunia kedokteran adalah dari grade 1 hingga grade 4.
"Derajat keparahan itu sendiri sebenarnya pada penyakit saraf kejepit sendiri itu biasanya dalam diagnosis medis disebut dengan HNP," pungkasnya.
Baca juga: Psikolog Keluarga Adib Setiawan Sarankan Pola Asuh Autoritative untuk Hadapi Balita Tantrum
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Neurologi, dr. Ermawati Sudarsono, Sp.N yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews program Healthy Talk edisi 05 Februari 2022.
Menurut dokter derajat keparahan saraf kejepit dilihat dari seberapa besar kerusakan pada bagian lunak diantara tulang belakang pada sumsum tulang dan radix sarafnya.
Selain itu juga bisa dilihat dari kondisi klinis pasien.
Biasanya jika gejala pasien masih ringan, maka akan dimulai dari derajat satu.
Dimana pada bagian lunak hanya terjadi tonjolan sedikit.
Sementara pada derajat dua, menonjolnya sudah terlalu jauh akan tetapi belum robek di bagian lunaknya.
Baca juga: Dokter Spesialis Neurologi, Ermawati: Saraf Kejepit Bisa Terjadi Akibat Aktivitas yang Salah
Apabila mengalami derajat tiga, maka sudah terjadi robekan.
Dalam istilah medis, bagian lunak disebut sebagai nucleus pulposus.
Jika sudah terjadi robekan dibagian lunaknya tersebut maka yang robek adalah dibagian annulus.
Pada derajat empat, bagian lunak tersebut sudah berada di saluran saraf.
Dimana penekanan yang terjadi sudah total.
Baca juga: Benarkah Setelah Mengonsumsi Makanan Asam Dilarang Sikat Gigi? Ini Jawaban drg. R. Ngt. Anastasia
Baca juga: Ketahui Penyebab Berat Badan Susah Naik meski Banyak Makan dari Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz
Penjelasan Dokter Spesialis Neurologi, dr. Ermawati Sudarsono, Sp.N dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews program Healthy Talk edisi 05 Februari 2022.
(Tribunhealth.com/Dhianti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.