TRIBUNHEALTH.COM - Ginjal bisa tiba-tiba mengalami penurunan fungsi atau bahkan berhenti total.
Kondisi dikenal sebagai cedera ginjal akut, dilansir TribunHealth.com dari laman resmi NHS, Senin (28/2/2022).
Berbeda dengan penyakit ginjal kronis, di mana ginjal secara bertahap kehilangan fungsinya dalam jangka waktu yang lama, pada kasus ini penurunan fungsi terjadi tiba-tiba.
Sebagian besar kasus cedera ginjal akut disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke ginjal, biasanya pada seseorang yang sudah tidak sehat dengan kondisi kesehatan lain.
Aliran darah yang berkurang ini dapat disebabkan oleh:
- volume darah rendah setelah pendarahan, muntah atau diare berlebihan, atau dehidrasi parah
- jantung memompa lebih sedikit darah dari biasanya sebagai akibat dari gagal jantung, gagal hati atau sepsis
- masalah dengan pembuluh darah – seperti peradangan dan penyumbatan pada pembuluh darah di dalam ginjal (kondisi langka yang disebut vaskulitis)
- obat-obatan tertentu yang dapat mempengaruhi suplai darah ke ginjal – obat-obatan lain dapat menyebabkan reaksi yang tidak biasa pada ginjal itu sendiri.

Baca juga: Sakit Punggung Bawah dan 4 Kondisi Berikut Bisa Jadi Indikasi Awal Kanker Ginjal
Baca juga: Kurangnya Mengontrol Gula Darah dengan Baik Beresiko Mengalami Gagal Ginjal
Cedera ginjal akut juga bisa disebabkan oleh masalah pada ginjal itu sendiri, seperti glomerulonefritis.
Ini mungkin disebabkan oleh reaksi terhadap beberapa obat, infeksi atau pewarna cair yang digunakan dalam beberapa jenis sinar-X.
Penyakit ini juga mungkin akibat dari penyumbatan yang mempengaruhi drainase ginjal, seperti:
- prostat yang membesar
- tumor di panggul, seperti tumor ovarium atau kandung kemih
- batu ginjal

Baca juga: Diet Keto Dapat Berbahaya untuk Kesehatan, Berdampak Buruk pada Fungsi Ginjal
Baca juga: Bahaya Komplikasi Kencing Manis Mengancam Jantung, Otak, Bahkan Kesehatan Ginjal
Jika tak mendapat penanganan, cedera ginjal akut bisa memicu sejumah komplikasi.
Komplikasi yang paling serius dari cedera ginjal akut adalah sebagai berikut.
- kadar potasium yang tinggi dalam darah – dalam kasus yang parah, ini dapat menyebabkan kelemahan otot, kelumpuhan, dan masalah irama jantung
- cairan di paru-paru (edema paru)
- darah asam (asidosis metabolik) – yang dapat menyebabkan mual, muntah, mengantuk, dan sesak napas.