Breaking News:

Waspada Pubertas Dini pada Anak Laki-laki, Dokter Sebut Penyakit Tumor Bisa Menjadi Faktor Pemicu

Berikut ini simak penjelasan dokter mengenai bahaya pubertas dini pada anak laki-laki.

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
pixabay.com
Ilustrasi laki-laki yang mengalami pubertas dini-simak penjelasan dokter mengenai bahaya pubertas dini pada anak laki-laki. 

TRIBUNHEALTH.COM - Pubertas merupakan suatu tanda seorang anak akan beranjak remaja.

Tanda seorang anak mengalami pubertas adalah adanya perubahan fisik tertentu.

Pubertas bisa datang lebih cepat dan lebih lambat.

Baca juga: dr. Diana Suganda Paparkan Kebutuhan Gizi Anak Pra Pubertas Agar Memiliki Gizi yang Optimal

Pubertas lebih cepat atau dini lebih banyak terjadi pada anak perempuan.

Bahkan, 5 sampai 10 kali lebih banyak daripada anak laki-laki.

Pada anak laki-laki yang mengalami pubertas dini, umumnya 40 % disebabkan oleh suatu tumor.

Ilustrasi pubertas pada anak laki-laki
Ilustrasi pubertas pada anak laki-laki (Pixabay)

Adanya tumor memicu hormon keluar lebih cepat.

Baca juga: Apakah Laki-laki Berusia di Bawah 20 Tahun Bisa Alami Gangguan Prostat? Ini Tanggapan Dokter Urologi

Risiko Pubertas Dini

Menurut Nanis, risiko yang bisa terjadi akibat menstruasi dini adalah anak akan lebih pendek.

Karena rangsangan untuk mengeluarkan hormon seks, seperti ekstrogen dan testosteron pada lempeng pertumbuhan menjadi lebih cepat menutup.

Ilustrasi anak laki-laki yang mengalami pubertas dini cenderung lebih pendek
Ilustrasi anak laki-laki yang mengalami pubertas dini cenderung lebih pendek (Shutterstock)
2 dari 4 halaman

"Jadi anak cepat tumbuhnya dibanding anak umumnya, tetapi lempeng pertumbuhannya tutupnya cepat."

"Akhirnya anak lebih cepat berhenti untuk tumbuh," papar Nanis.

Nanis mengatakan, umumnya seseorang yang mengalami pubertas dini akan mengeluhkan khawatir masa menopause akan terjadi lebih cepat.

Baca juga: Cara Cegah Perawakan Pendek pada Anak, Ini Pesan dari Dokter Spesialis Anak Konsultan Endokrinologi

Padahal, tidak selalu menstruasi dini menyebabkan menopause lebih cepat.

Karena terdapat suatu penelitian yang menunjukkan, menstruasi dini justru bisa membuat seorang wanita mengalami masa menopause lebih lambat.

ilustrasi perempuan yang sudah mengalami menopause
ilustrasi perempuan yang sudah mengalami menopause (sains.kompas.com)

Namun itu semua bergantung dengan sejumlah faktor. Seperti:

- Etnik

- Genetik

- dan gaya hidup.

Baca juga: Alasan Saraf Kejepit Rentan Dialami Usia Tua dan Produktif, Dokter: Salah Satunya karena Gaya Hidup

"Orang yang merokok menopausenya lebih dini, orang yang gemuk menopausenya lebih lama."

3 dari 4 halaman

"Jadi tidak hanya 1 sisi yang menentukan," terang Nanis.

Terlebih menopause dipengaruhi oleh banyaknya sel telur yang gugur pada saat masa reproduksi.

Ilustrasi perlunya menjaga kesehatan sistem reproduksi
Ilustrasi masa reproduksi (nakita.grid.id)

Disamping itu juga bisa dipengaruhi oleh:

- Penyakit yang mempengaruhi sistem reproduksi

- Trauma

Baca juga: Kenali Terjadinya Pendarahan Otak Beserta Gejalanya, Simak Penjelasan Dokter Spesialis Saraf

- Perdarahan

- TBC

- dan infeksi.

Bila mengalami salah satu kondisi di atas, maka akan membuat seorang wanita lebih cepat mengalami menopause.

Pubertas Dini

Ilustrasi remaja memasuki masa pubertas
Ilustrasi remaja memasuki masa pubertas (Freepik.com)
4 dari 4 halaman

Pubertas merupakan suatu tanda seorang anak akan beranjak remaja.

Umumnya pubertas pada anak perempuan muncul pada usia 8 sampai 13 tahun.

Sementara pada anak laki-laki muncul pada usia 9 tahun sampai 14 tahun.

Baca juga: Remaja Rentan Mengalami Gangguan Kesehatan Mental, Berikut Tanda yang Perlu Diperhatikan Orangtua

Nanis mengatakan, bahwa masa pubertas bisa dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi sang anak.

Terlebih pada saat ini sedang dalam masa Pandemi yang membuat anak sedikit bergerak dan lebih banyak mengonsumsi cemilan.

Akhirnya berat badan anak menjadi mudah berlebih.

Ilustrasi obesitas karena pola hidup yang tidak bagus
Ilustrasi obesitas karena pola hidup yang tidak bagus (Tribunnews.com)

Kenaikan berat badan yang begitu pesat mengindikasikan terdapat kenaikan pada Fat mass bukan otot.

Fatt mengeluarkan bahan bernama Laptin. Laptin mempengaruhi Hipotalamus dan Hipotivitis yang merasang untuk segera munculnya pubertas.

Sehingga jumlah kalori yang masuk pada tubuh berperan dalam cepat atau tidaknya anak memasuki masa pubertas.

Tidak Selalu Tanda Penyakit

Pubertas dini bisa timbul tidak hanya disebabkan oleh suatu penyakit.

Melainkan juga bisa timbul karena hanya variasi normal saja.

Ilustrasi resep dokter
Ilustrasi konsulltasi dokter (Pixabay)

Pubertas dini yang diindikasikan varian normal, ditandai dengan payudara yang tumbuh pada 0 hingga 2 tahun.

Bisa juga ditandai dengan tumbuhnya payudara yang mendekati masa pubertas. Seperti pada usia 7 tahun.

Namun jika payudara tumbuh pada usia 5 tahun, perlu dicurigai.

Baca juga: Tenaga Pendidik Perlu Melatih Mental Remaja untuk Menghentikan Body Shaming di Lingkungan Sekolah

Karena sangat jauh dengan usia yang seharusnya.

Karena itu ia menganjurkan untuk segera melakukan pemeriksaan dengan dokter.

Ilustrasi berkonsultasi dengan dokter
Ilustrasi berkonsultasi dengan dokter (pixabay.com)

"Bila begitu, berarti menstruasinya di usia 7 atau 8 tahun. Itu terlalu cepat untuk anak perempuan"

"Jadi sebaiknya diperiksakan," ucap Nanis.

Baca juga: dr. Gadih Sebut Banyak Usia Muda Mengalami Penyakit Jantung Akibat Gaya Hidup yang Tidak Sehat

Mencegah Indikasi Kondisi Tidak Normal

Pubertas dini bisa terjadi karena penyakit atau gaya hidup.

Dibanding penyakit, dalam mengantisipasi adanya pubertas dini tidak normal bisa dilakukan dengan mengatur gaya hidup.

Ilustrasi pola hidup sehat
Ilustrasi pola hidup sehat (freepik.com)

Salah satu contoh pencetus pubertas dini akibat gaya hidup adalah berat badan berlebih dan memiliki fat mass lebih banyak.

Untuk mencegah hal tersebut, dokter menganjurkan untuk mengatur proporsi badan agar tidak gemuk.

Baca juga: dr. Mustopa, Sp.PD: Seseorang yang Sudah Menjalankan Pola Hidup Sehat Masih Bisa Mengalami Sepsis

Penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan Endokrinologi, Andi Nanis Sacharina Marzuki
ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV (30/3/2021)

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comDokter Spesialis Anak Konsultan EndokrinologiPubertasDr. dr. Andi Nanis Sacharina Marzuki Sp.A (K)dr. Andi Nanis Sacharina Marzuki
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved