TRIBUNHEALTH.COM - Sepsis muncul akibat adanya suatu infeksi penyakit.
Ketika infeksi tersebut tidak bisa ditangani dengan baik dan respon tubuh terjadi berlebihan maka menyebabkan terjadinya kondisi sepsis.
Dokter mengatakan jika tidak mudah untuk menentukan sepsis.
Baca juga: Mengapa Penyakit Maag Menimbulkan Rasa Nyeri dan Tidak Nyaman? Begini Ulasan dr. Mustopa, Sp.PD
Banyak gejala dan pemeriksaan fisik yang harus mendukung ke arah terjadinya sepsis.
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Mustopa, Sp.PD yang dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 30 Oktober 2021.

Ketika kita sudah menerapkan gaya hidup sehat paling tidak ketika mengalami infeksi bakteri, virus, jamur yang masuk ke dalam tubuh dalam tahap ringan sampai sedang masih bisa tertangani dengan baik.
Kita tidak bisa memprediksi kapan masuknya infeksi bakteri, virus, jamur yang masuk ke dalam tubuh.
Sedangkan orang yang sudah menjalankan pola hidup sehat tapi masih bisa mengalami sepsis, maka perlu dilihat bagaimana aktivitasnya.
Seperti pola tidur, faktor stres, dan kelelahan juga bisa memengaruhi.
Baca juga: Pentingnya Peran Orangtua Mengajarkan Cara Menyikat Gigi dengan Benar, Guna Mencegah Gigi Berlubang
Meskipun sudah menerapkan pola hidup sehat namun istirahat kurang, secara otomatis daya tahan tubuh akan turun.
Di situlah infeksi virus, bakteri, maupun jamur mudah berkembang ketika daya tahan tubuh sedang tidak baik.
Tidak hanya memerhatikan pola makan saja, namun pola aktivitas, istirahat, jenis makanan harus diperhartikan.
Ketika tubuh sedang kelelahan, biasanya diluar kemampuan kita.

Dokter mengatakan jika olahraga bagus untuk keseimbangan tubuh.
Paling tidak ketika kita melakukan olahraga, aliran darah menjadi lancar baik ke otak atau ke jantung hingga paru-paru, sehingga terjadi regenerasi sel yang lebih baik.
Apalagi jika kita olahraga dengan baik dan benar dan teratur.
Baca juga: dr. Mustopa, Sp.PD Paparkan Perbedaan Penyakit GERD dan Maag, Begini Penjelasannya
Sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Paling tidak tubuh terhindar dari infeksi virus dan bakteri yang masuk dalam kategori ringan, maka tubuh masih bisa melawan.
Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Mustopa, Sp.PD dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 30 Oktober 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.