Breaking News:

Menurut dr. Zulfa Oktanida, Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) Pertama Kali Muncul Usia 10-24 Tahun

dr. Zulfa Oktanida Syarif paparkan jika Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) tidak ada penyebab pastinya.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Ekarista Rahmawati
batam.tribunnews.com
Ilustrasi penderita OCD, dr. Zulfa Oktanida Syarif ungkap faktor risiko OCD 

TRIBUNHEALTH.COM - Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) ialah sejenis gangguan mental.

Penderita OCD memiliki pikiran dan dorongan yang tidak dapat dikendalikan dan berulang atau obsesi, serta perilaku paksaan atau kompulsif.

Berdasarkan penuturan dr. Zulfa tidak ada penyebab pasti terjadinya OCD.

Akan tetapi ada beberapa faktor yang terkumpul pada seseorang ketika ada stressor munculah OCD.

Biasanya OCD pertama kali muncul pada usia 10-24 tahun.

Baca juga: drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph. Menyebutkan Jika Faktor Hormonal Bisa Memicu Terjadinya Sariawan

Ilustrasi gangguan mental OCD, menurut dr. Zulfa Oktanida Syarif pertama kali muncul usia 10-24 tahun
Ilustrasi gangguan mental OCD, menurut dr. Zulfa Oktanida Syarif pertama kali muncul usia 10-24 tahun (lampung.tribunnews.com)

Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, dr. Zulfa Oktanida Syarif yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KompasTV program Ayo Sehat edisi 04 Februari 2022.

"Jadi dari SD atau SMP mungkin sudah ada gejala OCDnya," ujar dr. Zulfa.

Tentunya kondisi OCD akan mengganggu kualitas seseorang.

Saat terdapat stressor kehidupan bisa muncul lagi dalam versi yang lebih berat.

Baca juga: Vampire Facial Sangat Cocok untuk Kulit Kusam, Berminyak dan Memiliki Bekas Jerawat yang Banyak

Menurut dokter terdapat faktor risiko Obsessive-Compulsive Disorder (OCD).

2 dari 3 halaman

1. Faktor biologis

Berdasarkan penelitian ada ketidakseimbangan neurotransmiter di otak.

Itulah mengapa orang Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) juga diberi obat untuk menyeimbangan neurotransmisi ini.

Ilustrasi genetik, dr. Zulfa Oktanida Syarif sebut OCD bisa disebabkan faktor genetik
Ilustrasi genetik, dr. Zulfa Oktanida Syarif sebut OCD bisa disebabkan faktor genetik (grid.id)

2. Faktor genetik

3. Faktor pola asuh

Perkembangan seorang anak bagaimana orang tua dalam memberikan contoh suatu perilaku pada anak.

4. Faktor stressor sosial

Bahaya kondisi OCD yang paling besar adalah munculnya pemikiran untuk mengakhiri hidup.

Hidup dengan kondisi OCD memang tidak mudah dan butuh perjuangan yang kuat.

Baca juga: dr. Pratidona Anasika Sebut Jika Pasien Memiliki Darah Rendah Tetap Boleh Melakukan Vampire Facial

Perlu diketahui jika OCD bukanlah suatu jenis penyakit yang menular dan berbahaya.

3 dari 3 halaman

Namun penderita OCD akan berperilaku secara obsesif dan kompulsif yang disertai stress berat sehingga bisa mengganggu aktivitas diri dan hubungannya dengan orang sekitar.

Ilustrasi terapi dari dokter, dr. Zulfa Oktanida Syarif ungkap terapi penderita OCD
Ilustrasi terapi dari dokter, dr. Zulfa Oktanida Syarif ungkap terapi penderita OCD (Freepik.com)

Baca juga: Benarkah Bentuk Rahang dan Leher Mempengaruhi Kejadian Sleep Apnea? Begini Ulasan Dokter

Terapi tingkah laku untuk gangguan Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) meliputi paparan dan pencegahan ritual.

Pada terapi tersebut pasien dipaparkan dengan stimuli yang memprovokasi obsesinya misalnya dengan menyentuh objek yang terkontaminasi dan juga pasien ditahan untuk tidak kompulsif misalnya menunda mencuci tangan.

Penjelasan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, dr. Zulfa Oktanida Syarif dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KompasTV program Ayo Sehat edisi 04 Februari 2022.

di sini.

(Tribunhealth.com/Dhianti)

Baca berita lain tentang kesehatan 

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comObsessive Compulsive DisorderOCDGangguan Mentaldr. Zulvia Oktaninda Syarif Sp.KJ
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved