TRIBUNHEALTH.COM - Permasalahan umum yang bisa dialami oleh siapa saja ialah gigi berlubang.
Seringkali masyarakat tidak menyadari bahwa gigi mereka mulai berlubang karena tidak menunjukkan tanda-tanda.
Tanda-tanda gigi berlubang tersebut akan terlihat jika kita melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi.
Kebanyakan kasus gigi berlubang disadari ketika gigi sudah berlubang semakin lebar dan terasa ngilu.
Gigi berlubang seringkali disebabkan karena aktivitas bakteri maupun karena kurangnya kalsium.
Namun kejadian gigi berlubang paling sering karena aktivitas bakteri.
drg. Citra Paramita menyampaikan bahwa pada keadaan gigi berlubang yang hilang akan memberikan dampak jangka panjang.
Baca juga: dr. Ginanjar Arum Jelaskan Beberapa Pemeriksaan untuk Mengetahui Kesehatan dan Fungsi Paru
Apabila terjadi kehilangan pada gigi bawah apat menyebabkan gigi bagian atas mengalami ekstrusi atau gigi turun ke bawah.
Ekstrusi dari gigi atas tentunya juga bisa menyebabkan penekanan pada gusi.
Penakanan pada gusi tentunya menimbulkan rasa tidak nyaman, dan sakit ketika mengunyah.
Selain itu dapat terjadi pergeseran atau drifting dari gigi yang terletak disebelahnya sehingga akan mempengaruhi pengunyahan.
Tak hanya mempengaruhi pengunyahan, masalah tersebut juga menimbulkan pembentukan karies gigi.
Dikarenakan gigi mengalami pergeseran, sehingga sisa makanan akan sangat mudah tereprangkap didaerah tersebut.
drg. Citra Paramita menyampaikan bahwa solusi untuk mengatasi gigi yang hilang yaitu diganti dengan gigi palsu.
Baca juga: Ketahui Syarat Khusus Sebelum Melakukan Facial Vampire, dr. Pratidona Anasika: Pasien Harus Sehat
Karena jangka panjang selain drifting dari gigi-giginya juga bisa menyebabkan atrofi dari gusi maupun tulangnya.
Gusi dan tulang akan mengecil pada posisi gigi yang hilang.
Selain menghambat pengunyahan, masalah tersebut juga dapat mempengaruhi tampilan wajah.
Sebenarnya penggantian gigi palsu selain untuk membantu sistem pengunyahan, somatognasi yang berefek ke pencernaan.
Karena pengunyahan yang baik juga akan berefek ke pencernaan.
Estetika gigi juga akan berpengaruh, tidak jarang kejadian karena atrofi pada satu sisi tulang juga menyebabkan asimetri pada wajah.
drg. Citra Paramita menyampaikan untuk segera menggunakan gigi palsu, jangan sampai terlalu lama.
Apabila sudah terjadi drifting dan atrofi dari gusi maupun tulangnya, terdapat perawatan pendahuluan yang dilakukan sebelum pemasangan gigi palsu, agar gigi palsu tersebut baik dan fix saat dilakukan pemasangan.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan drg. Citra Paramita, Sp. Ort. Seorang dokter gigi spesialis ortodonti. Kamis (25/11/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)