lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Pada umumnya kondisi anak attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) bisa diketahui pada usia 3 tahun.
Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) merupakan gangguan mental di mana anak sulit memusatkan perhatian, memiliki perilaku impulsif hingga hiperaktif.
Berdasarkan penuturan dr. Harsono penyebab ADHD hingga saat ini belum diketahui pasti penyebabnya.
Akan tetapi terdapat faktor-faktor pendukung lainnya yang meningkatkan risiko anak ADHD seperti faktor genetik hingga faktor lingkungan.
Baca juga: Risiko Jika Gigi Jarang Tidak Segera Dapatkan Perawatan Orthodonti, Ini Penjelasan Dokter
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A (K) yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 12 Februari 2022.
Adapun sebagian masyarakat yang beranggapan jika wanita hamil mengonsumsi makanan laut maka bisa memengaruhi perkembangan otak janin.
Namun dr. Harsono menanggapi pernyataan tersebut.
Pasalnya apabila makanan laut tersebut sehat dan berasal dari laut yang bersih tidak masalah jika dikonsumsi.
Baca juga: Perawatan Orthodonti pada Gigi yang Jarang dan Miring menurut drg. Ardiansyah S. Pawinru
Dokter menambahkan jika di negara Jepang terdapat ikan laut yang berasal dari suatu teluk di mana area tersebut digunakan sebagai tempat pembuangan limbah merkuri air raksa.
Hal ini mengakibatkan ikan di area tersebut terpapar limbah dan keracunan air raksa.
Apabila seseorang atau ibu hamil mengonsumsi ikan yang tercemar maka bisa meningkatkan risiko anak dilahirkan dengan kondisi ADHD.
Menurutnya ikan laut merupakan sumber protein yang bagus untuk perkembangan dan pertumbuhan janin.
Hal ini lantaran ikan laut dipercaya kaya akan omega-3.
Kandungan tersebut sangat dibutuhkan oleh perkembangan otak janin.
Gangguan ADHD juga bisa terjadi akibat masalah selama kehamilan.
Baca juga: Antisipasi Stunting dan Obesitas, Ahli Gizi Jabarkah Sederet Tips yang Harus Diterapkan
Pasalnya kondisi ADHD belum bisa dideteksi selama kehamilan.
Kendati demikian terdapat beberapa gangguan kesehatan yang memengaruhi terjadinya ADHD.
Misalnya seperti ibu hamil yang mengalami infeksi, kemungkinan hal ini menjadi faktor risiko terjadinya ADHD pada bayi yang dikandung.
Baca juga: Ada Berbagai Teknik Menyikat Gigi, Pakar Tegaskan Tak Ada Satu Teknik yang Benar-benar Optimal
Penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A (K) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 12 Februari 2022.
(Tribunhealth.com/Dhianti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.
