Breaking News:

Tanda Fisik Malnutrisi yang Mudah Dikenali menurut Ahli Gizi R. Radyan Yaminar, S.Gz

Berikut ini simak penjelasan ahli gizi mengenai tanda seorang anak alami malnutrisi

kompas.com
Ilustrasi malnutrisi-simak penjelasan ahli gizi mengenai tanda seorang anak alami malnutrisi 

TRIBUNHEALTH.COM - Stunting dan Obesitas merupakan kondisi malnutrisi yang bisa dialami oleh anak-anak.

Stunting dan Obesitas ditandai dengan ketidakseimbangan zat gizi yang masuk dengan jumlah gizi yang dibutuhkan.

Penyebutan stunting secara singkat dinamakan dengan gizi kurang atau gizi buruk.

Baca juga: Ahli Gizi Sebut Peningkatan Berat Badan 1-2kg per Bulan bagi Penderita GERD Sudah Cukup

Sementara Obesitas, disebut dengan gizi lebih.

Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunhealth, Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar menyebut tanda fisik yang mudah dikenali.

ilustrasi anak yang mengalami stunting
ilustrasi anak yang mengalami stunting (grid.id)

Baca juga: Dokter Jelaskan Penyebab Pemilik Imunitas yang Rendah dan Obesitas Mudah Alami Infeksi Jamur

Pada anak dengan kondisi Stunting, ditandai dengan Tinggi badan yang dimiliki lebih pendek daripada seusianya.

Sementara Obesitas, berat badan yang dimiliki anak lebih banyak akibat tumpukan lemak yang dimiliki lebih banyak daripada anak seusianya.

Baca juga: Kondisi Obesitas Bisa Meningkatkan Risiko Penyakit Liver, Simak Alasannya Menurut dr. Mustopa, Sp.PD

Meski mudah dibedakan secara fisik, namun Radyan menghimbau untuk tidak mudah menyebut anak mengalami kondisi Stunting atau Obesitas.

Karena yang terpenting adalah penilaian dari status gizinya.

Indikator Status Gizi

2 dari 3 halaman

Pada anak terdapat 4 indikator status gizi. Yaitu:

1. Berat badan menurut umur

ilustrasi menimbang berat badan anak
ilustrasi menimbang berat badan anak (kompas.com)

Baca juga: Curigai Perawakan Pendek pada Anak, Ini Tips dari Dokter Spesialis Anak Konsultan Endokrinologi

2. Tinggi badan menurut umur

3. Berat badan menurut panjang badan

4. Indeks Massa Tubuh (IMT) menurut umur.

Dari keempat indikator di atas, panjang badan menurut umurlah yang bisa menentukan seorang anak mengalami stunting atau tidak.

ilustrasi stunting
Ilustrasi stunting (tribunnews.com)

Berbeda dengan anak-anak, indikator status gizi pada usia dewasa, menggunakan acuan IMT.

Perhitungannya didapat dari proporsi berat badan dibagi tinggi badan (dalam kuadrat meter).

Baca juga: 3 Kebiasaan yang Bisa Turunkan Berat Badan, Termasuk Sarapan Tinggi Protein

Koreksi Gizi Anak

Untuk mengoreksi gizi anak bukan sejak anak dilahirkan saja, tetapi dari saat ibu mengandung dari janin hingga 2 tahun.

3 dari 3 halaman

Hal ini biasa dinamakan dengan masa 1000 hari pertama kehidupan bayi.

Ilustrasi bayi baru lahir
Ilustrasi bayi baru lahir (Pixabay)

Baca juga: Daftar Vaksinasi yang Harus Didapat Bayi dari Lahir menurut Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A(K).

270 hari di dalam kandungan dan 630 harinya setelah anak dilahirkan.

Oleh karena itu, ibu hamil harus memperhatikan asupan nutrisi yang akan dikonsumsi.

Karena jika ibu hamil mengalami malnutrisi atau kurang energi kronis (KEK), maka akan berisiko melahirkan anak dengan berat badan yang rendah dan mengalami stunting.

Baca juga: Bahaya Memberikan Makanan Bayi Menggunakan Botol Susu, Ini Himbauan dari drg. Wiwik Elnangti Wijaya

Penjelasan R. Radyan Yaminar, S.Gz ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunhealth, Kamis (3/2/2022)

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi) 

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comR. Radyan Yaminar S.GzAhli GiziMalnutrisi
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved