Breaking News:

Pentingnya Membangun Karakter dan Kepercayaan Diri Agar Anak Terhindar dari Bullying

Saat ini kasus pembulian sangat marak. Umumnya kasus pembulian terjadi di sekolah. Seringkali korban pembulian tidak memiliki keberanian untuk melawan

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Melia Istighfaroh
grid.id
ilustrasi seseorang yang mendapatkan tindakan pembulian 

TRIBUNHEALTH.COM - Anak-anak korban bully adalah anak yang memiliki kemampuan atau tingkat kepercayaan yang kurang.

Tingat kepercayaan diri yang kurang merupakan salah satu pemicu terjadinya pembullyan.

Pembentukan karakter anak tergolong sangat penting dalam kehidupan.

Dalam membentuk karakter anak agar percaya diri yaitu diberikan kepercayaan.

Orangtua tidak harus selalu mengatur atau menghandle anak.

Renny seorang psikolog mengatakan bahwa tidak apa-apa apabila anak mengalami kegagalan maka anak akan memiliki pengalaman.

ilustrasi seseorang yang mendapatkan tindakan pembulian
ilustrasi seseorang yang mendapatkan tindakan pembulian (grid.id)

Baca juga: drg. Nadia Sebut Restorasi Tidak Perlu Diganti dan Bersifat Permanen

Ketika orangtua tidak bisa mempercayai anak, maka akan membentuk karakter anak yang tidak bisa mencari solusi atas permasalahannya sendiri, penuh ketakutan.

Dikarenakan apabila anak melawan maka akan mendapat kemarahan dari orangtua, maka anak cenderung memilih menyerah.

Tetapi apabila pembentukan karakter anak misalkan dalam permainan anak mengalami kesusahan dan orangtua mendampingi, bukan memberi tahu cara yang tepat tetapi anak harus dilibatkan.

Atau saat anak sedang beraktivitas dan mengalami kegagalan atau ketidak sesuaian yang diharapkan, maka orangtua harus merangkul dan memberikan pemahaman yang sederhana.

2 dari 3 halaman

Cara tersebut membangkitkan karakter anak yang tidak over percaya diri tapi cukup percaya diri.

Baca juga: Mengenal Jenis Meningitis Berdasarkan Penyebabnya yang Disampaikan oleh dr. Zam Zanariah

Dengan anak yang cukup percaya diri mempunyai pemahaman yang lebih baik.

Apabila anak dihadapkan dengan suatu permasalahan, maka anak akan mudah menemukan solusi.

Misalkan anak menjadi objek perundungan atau bullyan, anak akan cerita ke orangtua.

Jika anak dan orangtua sudah tercipta komunikasi yang tergolong komunikatif, ketika anak sedang bercerita orangtua mendengarkan terlebih dahulu barulah orangtua meresponnya.

Tidak dengan anak yang baru saja bercerita, dan orangtua memberikan tanggapan negatif terhadap anak.

Maka lama-kelamaan anak tidak akan berkeinginan untuk cerita permasalahannya ke orangtua.

Baca juga: Asupan dari ASI maupun MPASI Tidak Kuat, Bisa Menjadi Faktor Penyebab Terjadinya Stunting

Apabila anak memiliki kepercayaan diri, maka saat mendapatkan perundungan anak cenderung bisa melawan, karena anak mengerti bahwa tindakan tersebut tidak baik.

Tak hanya melawan saja, anak juga memiliki keberanian untuk mengutarakan tindakan yang tidak baik tersebut kepada guru disekolah.

Anak-anak bisa belajar kedewasaan saat bersama orangtua misalkan anak melihat adanya suatu kejadian atau saat masih kecil dengan orangtua memberikan dongeng yang penuh dengan kisah-kisah.

3 dari 3 halaman

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Sumsel bersama dengan Renny Permataria S.Psi. Seorang rubrikasi psikolog remaja. Senin (10/1/2022)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comBullyingrasa percaya diripertumbuhan anakPsikologis Father Hunger
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved