Breaking News:

dr. Halim Perdana Kusuma, Sp.DV Ungkap Faktor Penyebab Terjadinya Dermatofitosis atau Infeksi Jamur

Menurut dr. Halim Perdana Kusuma, Sp.DV, umumnya infeksi jamur ini tidak berbahaya apabila mengenai daerah kulit.

tribunnewswiki.com
Ilustrasi seseorang yang mengalami infeksi jamur, dr. Halim Perdana Kusuma, Sp.DV jelaskan faktor penyebabnya 

TRIBUNHEALTH.COM - Umumnya jamur bisa hidup dan mudah berkembang di tempat yang lembab.

Bahkan jamur juga bisa hidup di kulit manusia yang lembab serta berkeringat.

Kondisi ini umum terjadi pada hampir setiap orang.

Infeksi jamur bisa dikenal dengan istilah dermatofitosis.

Baca juga: Penelitian Ungkap Mandi Setiap Hari Bisa Bantu Minimalkan Risiko Penyakit Jantung

Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Halim Perdana Kusuma, Sp.DV yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 01 Januari 2022.

Dermatofitosis disebabkan oleh infeksi jamur yang ditandai dengan rasa gatal dan muncul ruam-ruam pada permukaan kulit.

Ilustrasi gatal karena infeksi jamur, menurut dr. Halim Perdana Kusuma, Sp.DV biasanya ditandai ruam dan rasa gatal
Ilustrasi gatal karena infeksi jamur, menurut dr. Halim Perdana Kusuma, Sp.DV biasanya ditandai ruam dan rasa gatal (Freepik.com)

Hal ini terdapat pada lapisan atas kulit dan di bawah lapisan kulit.

Selain itu juga terdapat beberapa faktor penyebabnya.

Bisa disebabkan oleh 3 spesies, antara lain:

- Trichophyton

2 dari 3 halaman

- Microsporum

- Epidermophyton

Pasalnya dermatofitosis yang paling sering terjadi yaitu tinea capitis (di kepala), tinea cruris (di selangkangan), tinea peds (di kaki), dan tinea corporis (di badan).

Baca juga: Ahli Jelaskan Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Jantung dan Stroke, Cukup Makan Sebulan Sekali

Kendati demikian umumnya infeksi jamur ini tidak berbahaya apabila mengenai daerah kulit.

Perlu diperhatikan jika infeksi jamur tersebut mengenai luka atau pembuluh darah, maka bisa bersifat lebih fatal.

Ilustrasi infeksi jamur pada tubuh, dr. Halim Perdana Kusuma, Sp.DV sebut langkah pencegahannya
Ilustrasi infeksi jamur pada tubuh, dr. Halim Perdana Kusuma, Sp.DV sebut langkah pencegahannya (surabaya.tribunnews.com)

Oleh karena itu untuk menghindari kejadian fatal baiknya segera ditangani lebih lanjut oleh dokter spesialis.

Adapun langkah pencegahan yang bisa dilakukan, antara lain:

- Menjaga kebersihan setiap orang

- Hindari hewan peliharaan

Apabila hewan peliharaan terinfeksi jamur, alangkah baiknya segera diberi penanganan agar tidak menyebabkan infeksi.

3 dari 3 halaman

- Harus berobat dengan teratur

Apabila tidak terlalu parah, jamur ini bisa sembuh dalam waktu 3 hari tanpa penanganan apapun.

Baca juga: Cara Mencerahkan Kulit secara Alami yang Dianjurkan oleh Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz

Namun apabila tidak kunjung sembuh, bisa jadi cukup parah dan perlu waktu 1-2 minggu hingga mereda.

Menurut penuturan dokter pada beberapa kasus infeksi jamur bisa sembuh dengan sendirinya.

Profil dr. Halim Perdana Kusuma, Sp. DV.
Profil dr. Halim Perdana Kusuma, Sp. DV. (Do. pribadi dr. Halim Perdana Kusuma, Sp. DV)

Baca juga: Apakah Suplemen Pemutih Kulit Memberikan Hasil yang Permanen? Ini Kata Ahli Gizi R. Radyan Yaminar

Penjelasan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Halim Perdana Kusuma, Sp.DV dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 01 Januari 2022.

(Tribunhealth.com/Dhianti)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdr. Halim Perdana Kusuma Sp. DVinfeksi jamurDermatofitosisRSAU dr. Siswanto Lanud Adi Soemarmo Ringworm (Dermatofitosis)
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved