TRIBUNHEALTH.COM - Infeksi jamur merupakan salah satu penyakit pada kulit yang disebabkan oleh jamur.
Pasalnya infeksi jamur ini sering menyerang kulit pada badan, namun ternyata infeksi jamur ini juga dapat menyerang pada kulit kepala.
Infeksi jamur pada kulit kepala yang disebut dengan Tinea Capitis dinilai sangat menular dan sering dialami oleh anak-anak dibandingkan orang dewasa.
Penularan infeksi jamur di kulit kepala dapat terjadi akibat penggunaan sisir atau barang pribadi secara bersamaan.
Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Putri Anitasari, Sp.KK memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
Tinea capitis ini memiliki gejala yang bervariasi, namun gejala yang paling umum dirasakan ialah rasa gatal pada kulit kepala.
Selain rasa gatal, kulit kepala juga akan terlihat ada bagian botak dan bulat, bersisik, warna menjadi kemerahan, dan bengkak.
dr. Putri menjelaskan jika tinea capitis ini memiliki beberapa tipe sebagai berikut.
Baca juga: Masalah Kulit Kepala Tak Hanya Ketombe, Psosiaris Sering Menjadi Keluhan. Simak Penjelasan dr. Dian

- Grey patch
Tipe ini memiliki ciri-ciri yaitu adanya suatu lingkaran pada kulit kepala, lingkaran tersebut memiliki warna keabuan.
- Black dot
Sesuai dengan namanya, infeksi jamur jenis ini memiliki ciri-ciri terdapat titik-titik hitam di kulit kepala.
- Kerion
Tipe kerion sudah mengalami peradangan yang biasanya disertai dengan nanah dan infeksi.
Tipe kerion tergolong pada kasus yang sudah parah karena sudah terjadi peraadangan di kulit kepala.
Kondisi ini mengakibatkan terjadinya kerontokan rambut secara permanen dan menyebabkan timbulnya bekas luka pada kulit kepala.
Tinea capitis ini disebabkan oleh jamur yang bernama dermatofit.
Kondisi ini lebih sering terjadi apabila kulit kepala sering berkeringat dan lembab.
Baca juga: dr. Dian Pratiwi Jelaskan Sebab Masalah Rambut dan Kulit Kepala, Ada Kondisi yang Harus Berobat
Jika sudah mengalami gejala seperti kulit kepala gatal, kemerahan, bersisik, hingga terjadi peradangan sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Hal ini dilakukan supaya pasien segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Sehingga tinea capitis ini tidak menyebar ke kulit kepala lainnya dan tidak mengalami keparahan.
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Putri Anitasari, Sp.KK dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video pada 27 Januari 2022.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)