Breaking News:

Dokter Selalu Memiliki Alasan Tertentu Saat Meminta Pasien Kembali, Begini Ulasan drg. Anastasia

Melakukan pemeriksaan gigi perlu dilakukan setiap 6 bulan sekali untuk memastikan kondisi gigi. Namun setiap pasien memiliki masalah yang berbeda.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Melia Istighfaroh
pixabay.com
ilustrasi konsultasi dengan dokter gigi 

TRIBUNHEALTH.COM - Pada beberapa kasus, bolak-balik ke dokter gigi hanya sekedar melakukan perawatan.

Selain melakukan perawatan, bolak-balik ke dokter gigi hanya melihat bagaimana progres dari perawatan yang dilakukan.

Tetapi pada kasus lain, bolak-balik ke dokter gigi adalah tahapan tindakan bukan hanya sekedar kontrol dokter ingin melihat progres dari gigi.

Bisa 2 hal dokter meminta pasien untuk datang kembali:

Pertama, dokter bertujuan untuk mengetahui progres kasus atau keluhan.

Tetapi pada kejadian lain, hal tersebut adalah tahapan dari proses perawatan.

Seperti pada perawatan saluran akar, tahap perawataannya cukup panjang.

ilustrasi konsultasi dengan dokter gigi
ilustrasi konsultasi dengan dokter gigi (pixabay.com)

Baca juga: Tak Hanya Karena Adanya Karang Gigi, Abses pada Gigi Memicu Gusi Mudah Berdarah

Dimana setiap fase ada yang cukup dengan satu atau dua kali kunjungan bahkan ada yang lebih bergantung dari sekian banyak faktor.

Pada perawatan behel, perawatan yang dilakukan dokter tergantung dari kasus, rencana perawatan dokter, dan pilihan alat.

drg. Anastasia mengatakan bahwa pada beberapa alat tertentu dengan kasus yang sama tentu kontrolnya berbeda.

2 dari 2 halaman

Penjadwalan observasi yang dilakukan dokter pun berbeda dengan alat lain.

Dalam penanganan, setiap alat tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

drg. Anastasia menegaskan bahwa untuk kasus yang berbeda, maka rencana dokter bisa berbeda juga.

Baca juga: Benarkah Sakit Tenggorokan Terjadi Akibat Reaksi Alergi Dijalur Menelan? Begini Ulsan dr. Hemastia

Selain mengetahui bagaimana reaksi tubuh pasien terhadap perawatan yang dokter sedang upayakan pada kasus pemasangan behel ada yang harus kontrol satu bulan sekali, atau 2-3 bulan sekali bila tidak ada keluhan.

Pada kasus lain, diwajibkan untuk segera kontrol apabila alat lepas.

Apabila alat yang lepas berbahan logam, meskipun alat tersebut sudah dirancang sangat baik dan aman tetapi idealnya tidak ditelan.

drg. Anastasia menyampaikan bahwa beberapa alat sangat berbahaya sekali apabila tertelan.

Terkait penggunaan behel, sangat disarankan pasien wajib rutin kontrol.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews.com, bersama dengan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati. Jumat (30/10/2020)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdrg. Anastasia Ririendrg. R. Ngt. Anastasia RirienPerawatan gigi dan gusiSaluran AkarBehel
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved