Breaking News:

Waspada, Penderita Sleep Apnea Bisa Mengalami Gangguan Saluran Nafas yang Sangat Berbahaya

Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang ditandai dengan mendengkur. Seringkali penderita sleep apnea tidak menyadari gejala yang mereka alami.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ekarista Rahmawati
freepik.com
ilustrasi gangguan nafas pada penderita sleep apnea 

TRIBUNHEALTH.COM - Untuk kesehatan jantung, mendengkur lebih berbahaya dibandingkan dengan kadar kolesterol tinggi, kegemukan, dan bahkan kebiasaan merokok.

Di dalam kedokteran kesehatan tidur, mendengkur tidak penting suaranya.

Yang terpenting adalah gangguan nafas yang terjadi saat tertidur.

Gangguan nafas saat tidur disebut dengan sleep apnea.

Saluran nafas pada penderita sleep apnea tersumbat, seolah-olah dalam tidur tercekik dan sangat berbahaya.

Gerakan nafas namun udara tidak ada yang bisa lewat karena merasa sesak maka akan terbangun.

ilustrasi gangguan nafas pada penderita sleep apnea
ilustrasi gangguan nafas pada penderita sleep apnea (freepik.com)

Baca juga: dr. Corona Sarankan untuk Memeriksakan Keluhan Jika Nyeri Kepala TIdak Mereda Setelah Konsumsi Obat

dr. Andreas menyampaikan bahwa sleep apnea akan berulang sepanjang malam.

Jika sepanjang malam berulang kali terbangun tanpa sadar, akibatnya proses tidur terpotong sehingga kualitas tidur buruk.

Seseorang dengan kualitas tidur yang buruk akibat yang terjadi disiang hari adalah Hypersomnia.

Hypersomnia adalah rasa kantuk yang berlebihan.

2 dari 3 halaman

Walau sudah tidur selama 7 jam ataupun 9 jam masih tetap merasa lelah dan mengantuk.

Di dalam dunia kedokteran kesehatan tidur, insomnia disikapi sebagai gejala atau diagnosa penyakit akhir.

Baca juga: Veneer Tak Hanya Memperbaiki Warna Gigi Tetapi Juga Memperbaiki Bentuk, Panjang, Hingga Ukuran Gigi

Insomnia masih memiliki banyak diagnosis akhir dari susah tidur, sulit mempertahankan tidur, dan mudah terbangun.

Orang yang sengaja membatasi tidurnya dengan deadline, pekerjaan, atau tugas sekolah pada akhirnya merasa ngantuk disiang hari.

Keluhannya buan tidak bisa tidur, namun karena rasa kantuknya.

Remaja yang sering merasa ngantuk di jam-jam tertentu sering disebut dengan Delayed Sleep Phase.

Yakni gangguan pada irama jam biologis, dimana hanya bisa tidur pada jam-jam tertentu.

Jam biologis pada usia remaja tergolong unik.

Mereka membutuhkan tidur lebih banyak 8 hingga 9 jam perhari.

Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV, bersama dengan dr. Andreas Prasadja, Praktisi kesehatan tidur. Selasa (17/5/2016)

3 dari 3 halaman

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comSleep ApneaHypersomniaGangguan tidurGejala sleep apneaAndreas Prasadja
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved