TRIBUNHEALTH.COM - Sebagai orangtua, sebaiknya tidak melakukan kekerasan pada anak.
Kekerasan pada anak akan berdampak kepanjangan dan mempengaruhi sikap anak di masa depan.
Perlu diketahui bahwa kekerasan pada anak tidak hanya meliputi kekerasan fisik, dan pelecehan seksual namun juga lebih dari itu.
Pasangan usia muda lebih rentan melakukan kekerasan kepada anak dikarenakan kurang siapnya menjadi orang tua.
Adib Setiawan seorang psikolog mengatakan bahwa pasangan muda memiliki anak pun dikarenakan hanya coba-coba saja.
Sehingga sangat rentan sekali terjadi kekerasan pada anak yang dilakukan oleh orangtua.

Baca juga: Mengenal Invisalign, Alat Ortodonti Transparan yang Digunakan pada Kasus Ringan
Sebenarnya bukan hanya yang muda, menikah usia 20 tahun ataukah 30 tahun memiliki kesempatan yang sama untuk melakukan kekerasan pada anak.
Kekerasan akan terjadi apabila masih coba-coba dan sudah memiliki anak.
Yang membuat seseorang mudah melakukan kekerasan pada anak adalah dikarenakan orangtua yang coba coba.
Selain itu ditambah kondisi tekanan kehidupan atau karena tekanan kehidupan yang bermacam-macam.
Tekanan kehidupan mulai dari faktor ekonomi, faktor pendidikan, faktor hubungan orangtua dengan saudara lain (mertua, dan teman) akan menimbulkan suatu tekanan tertentu.
Baca juga: Camilan Apa Saja yang Termasuk Padat Gizi yang Membantu Menambah Berat Badan? Simak Ulasan Ahli Gizi
Sehingga, ketika orangtua merasa tertekan akhirnya anak menjadi pelampiasan.
Melampiaskan kondisi tekanan hidup kepada anak.
Kekerasan pada anak dipengaruhi oleh faktor dua sisi kedua orangtua.
Faktor psikologis orangtua akan mempengaruhi apakah orangtua akan melakukan kekerasam terhadap anak atau tidak.
Dampak kekeraasan kepada anak dibagi menjadi dua, yakni:
1. Dampak jangka pendek:
- Anak akan merasa diam
- Minder
Baca juga: Berjemur di Waktu yang Tidak Tepat Beresiko Terjadinya Kulit Terbakar dan Menurunnya Imunitas
- Menundukkan kepala
- Tatapan mata kurang tajam
- Kurang percaya diri
- Malas belajar
- Sulit bergaul
2. Dampak jangka panjang:
Apabila kekerasan dilakukan secara terus menerus, secara jangka panjang anak akan merasa kurang percaya diri.
Bahkan terjadi penurunan dalam prestasi belajar.
Olehkarena itu, orangtua sangat disarankan untuk berhati-hati agar tidak melakukan kekerasan pada anak.
Ini dikutip dari Tribun Health, dan disampaikan oleh Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. Seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak. Senin (31/5/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)