TRIBUNHEALTH.COM - Semenjak terjadinya pandemi Covid-19, berjemur merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menangkal virus tersebut.
Berjemur memiliki banyak manfaat bagi tubuh, meskipun berlebihan dapat menyebabkan masalah terutama masalah pada kulit.
Berjemur dapat meningkatkan kadar Vitamin D didalam tubuh, dengan kata lain berjemur juga bisa meningkatkan imunitas tubuh.
Ultra violet index (UVI) sebagai perhitungan kekuatan radiasai sinar ultraviolet (UV) yang dapat menembus lapisan ozon hingga memiliki dampak yang buruk ke tubuh kita berupa terbakar surya (sunburn) pada tempat dan waktu tertentu.
Indonesia merupakan daerah tropis yang terletak didaerah khatulistiwwa dengan lintang rendah dan mempunyai UVI yang tinggi.

Baca juga: Kulit Hitam dan Kulit Kusam adalah Kondisi yang Berbeda, Begini Ulasan dr. Amelica Oksariani
Tanda eritema ialah kemerahan menunjukkan kekuatan kulit terhadap energi surya, artinya ketentuan sinar matahari dalam dosis yang dibutuhkan.
Sinar UVA dan UVB dapat memicu produksi melanin sehingga bersifat menyerap ultraviolet.
Beberapa efek paparan UV pada imunitas tubuh ialah:
- Mencegah osteoporosis
Vitamin D berperan pada metabolisme kalsium untuk tulang.
- Meningkatkan imunitas tubuh
Dengan dosis yang cukup, sinar UV dapat membantu meningkatkan imunitas tubuh.
Baca juga: dr. Aditya Paparkan Perbedaan Radang Tenggorokan Biasa dengan Radang Akibat Infeksi
Makanan yang menjadi sumber vitamin D seperti, susu, sayuran hijau, telur, dan ikan salmon.
dr. Tan mengatakan bahwa dengan berjemur bisa membentuk vitamin D.
Vitamin D dapat meningkatkan imunitas tubuh yang mampu mencegah infeksi
Berjemurpun memiliki waktu yang baik, yaitu pada pukul 09.00 dengan durasi 5-15 menit per hari.
Berjemur pada pukul 10.00-14.00 akan beresiko terjadinya kulit terbakar serta menurunnya imunitas.
Ultraviolet B memiliki beberapa keunikan, yakni:
- Gelombangnya lebih pendek dari ultra violet A
Baca juga: Apakah Penurunan Nafsu Makan pada Anak Karena Tumbuh Gigi Bisa Diatasi? Begini Penjelasan Dokter
Ultaviolet A memiliki gelombang yang panjang sehingga bisa menembus kaca dan baju berbeda dengan ultraviolet B.
Apabila berjemur menggunakan baju, sama saja tidak ada gunanya.
Ultraviolet B mulai muncul di khatulistiwa diantara jam 09.00 hingga 10.00 paggi.
Orang dengan kulit putih jika berjemur pukul 10.00 akan menimbulkan bintik-bintik kehitaman.
Berbeda dengan orang berkulit sawo matang, dan terbiasa hidup didaerah tropis yang tidak hidup diruangan berAC.
Barangkali orang-orang tersebut lebih tahan dengan cahaya matahari.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews.com, bersama dengan Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum. Seorang dokter, filsu, ahli gizi komunitas dan Dr. dr. Dhelya Widasmara, Sp.KK(K). Seorang dokter spesialis penyakit kulit & kelamin. Sabtu (9/1/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)