Breaking News:

drg. Anastasia: Gigi Palsu Diperlukan untuk Menjaga Kondisi Ideal Tulang Rahang Jaringan Pendukung

Gigi palsu sering digunakan oleh orang yang berusia 60 tahun ke atas. Umumnya gigi palsu digunakan untuk mengatasi hilangnya gigi, dan pengunyahan.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ekarista Rahmawati
freepik.com
ilustrasi gigi palsu 

TRIBUNHEALTH.COM - Area yang tidak bergigi jika tidak diberikan gigi palsu, tulangnya bisa mengalami gangguan atau perubahan

Sehingga bisa mengalami proses penyusutan tulang pada area tersebut.

Hal tersebut merupakan salah satu pemicu untuk bisa menjaga kondisi tulang rahang jaringan pendukung gigi tetap pada kondisi idealnya, maka diperlukan gigi palsu.

Banyak hal yang bisa dialami seseorang apabila tidak menggunakan gigi palsu, termasuk dalam fungsi berbicara.

Apabila seseorang kehilangan giginya dan tidak dilakukan pemasangan gigi palsu, maka pada pengucapan huruf tertentu akan mengalami gangguan.

Dikarenakan fungsi gigi salah satunya dalam berbicara.

ilustrasi gigi palsu
ilustrasi gigi palsu (freepik.com)

Baca juga: Ahli Gizi: Penderita Asam Lambung Harus Konsumsi Asupan Gizi Lengkap Jika Ingin Menambah Berat Badan

Gigi pada tulang rahang tidak menyatu menjadi satu, seperti menempel pada satu kesatuan tulang.

Tetapi gigi hanya dihubungkan oleh serabut periodonsium.

Itulah mengapa gigi masih bisa bergerak dan mengalami penurunankarena gravitasi.

Gigi tiruan ada yang bersifat lepasan, dan ada yang bersifat cekat.

2 dari 3 halaman

Lepasan artinya bisa dibuka sendiri oleh pasien, dengan mudah tanpa bantuan dokter.

Jenis lain adalah gigi palsu cekat, cekat memiliki arti menempel yakni ditempel kuat dengan bahan seperti gigi.

Baca juga: dr. John Walandow: Kebutuhan Asupan Air Jangan Sampai Defisit untuk Menjaga Kesemibangan Cairan

Pemasangan gigi akan dikerjakan pada gigi yang ada setelah dilakukan preparasi atau penyiapan bentuk dari gigi permanen yang ada pada rahang.

Gigi tiruan lepasan terbagi atas gigi tiruan lepasan yang hanya sebagian, karena gigi yang musti digantikan hanya sebagian saja maupun full danger atau bisa disebut gigi tiruan yang penuh.

Jenis-jenisnya pun beragam, biasanya terdiri atas material pembentuknya.

Jadi disesuaikan kebutuhan dengan kondisi pasien dan tentu saja pilihan dari pasien.

Pilihan gigi palsu yang cekat juga tergantung dari kondisi gigi dan letak yang membutuhkan gigi cekatan tersebut, termasuk fungsi dan kebiasaan pasien.

Misalkan pada pasien yang memiliki kebiasaan buruk seperti bruxism, maka pasien membutuhka gigi cekat tertentu.

Pasien yang memiliki kebiasaan bruxism tidak disarankan untuk menggunakan material yang all porselen, karena mudah hancur.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews.com bersama dengan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati. Seorang dokter spesialis gigi. Jumat (19/3/2021)

3 dari 3 halaman

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comgigi palsuGigi Tiruanfungsi gigi palsu
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved