TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi, dr. Robert Sinto memberikan penjelasan soal penyimpanan obat.
Pasalnya terkadang orang dengan kondisi tertentu perlu menyiapkan obat di rumah.
Jadi, ketika dibutuhkan sewaktu-waktu bisa langsung diakses.
Lalu apa saja yang perlu diperhatikan.
Pertama, dr. Robert Sinto menekankan pentingnya durasi kadaluarsa.
"Jadi untuk penyimpanan obat yang pasti harus dilihat pertama adalah durasi kadaluarsa," katanya, dikutip TribunHealth.com.
Baca juga: dr. Dedi Sebut Gangguan Computer Vision Syndrome Bisa Dilakukan Pengobatan atau Terapi
Baca juga: dr. Halim Perdana Sarankan Tetap Mengoleskan Obat Meskipun Sudah Sembuh dari Infeksi Jamur Kulit

"Jangan sampai kita menyimpan obat, jadi kadaluarsa."
Selain itu, beberapa obat memang bukan untuk disimpan.
dr. Robert Sinto mencontohkan penggunaan obat antibiotik, yang harus dihabiskan.
"Saya ambil contoh antibiotik. Antibiotik itu tidak untuk disimpan."
"Harusnya kalau dibutuhkan, diminum sesuai anjuran."
"Begitu selesai tidak ada sisa yang perlu disimpan."
"Kalau memang dibutuhkan silahkan konsultasi kembali untuk mendapatkan resep yang sesuai," tandasnya.
Baca juga: Waspada, Konsumsi Obat Steroid Jangka Panjang Beresiko Mengalami Katarak
Baca juga: dr. Gadih: Penting untuk Mengetahui Kelainan Jantung, Karena Pengobatannya Berbeda-beda

Sementara itu, beberapa obat lain memang bisa disimpan.
"Nah kalau ada obat lain yang bisa disimpan, lihat dulu di dalam kemasannya, bagaimana cara penyimpanannya."
"Saya ambil contoh obat yang harus disimpan dalam kulkas."
"Misalnya obat yang bentuknya suppositoria, jadi obat-obat yang bentuknya peluru untuk dimasukkan ke dubur," katanya.
"Itu harus disimpan di pendingin, kalau tidak bisa larut sehingga tidak bisa lagi berbentuk suppositoria."
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)