TRIBUNHEALTH.COM - drg. A. Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K) menjelaskan batasan usia seseorang bisa melakukan rekonstruksi rahang.
Rekonstruksi rahang biasa disebut juga dengan bedah Ortognatik.
Secara ilmiah, tindakan ini bernama pembedahan rahang Maksilofasial.
Baca juga: drg. Andi Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K) Paparkan Penyebab Rahang Kaku Setelah Terbentur
Pembedahan ini bisa dilakukan dengan berbagai indikasi.
Namun secara umum, rekonstruksi rahang ini dianjurkan pada pasien yang telah selesai mengalami pertumbuhan rahang.
"Jadi proses pertumbuhan rahang sudah tidak terjadi," ujar Tajrin dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunhealth.
Sehingga usia yang dianggap paling tepat untuk melakukan tindakan rekonstruksi rahang, adalah usia 20 tahun.
Baca juga: Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG Paparkan Jika Dislokasi Rahang Menyebabkan Nyeri dan Tidak Nyaman
Pada usia ini sudah bisa dilakukan rekonstruksi rahang, baik atas maupun bawah, ataupun kombinasi rahang atas dan rahang bawah.
Tujuan Rekonstruksi Rahang
Berikut ini Tajrin menjelaskan 3 tujuan utama dalam tindakan rekonstruksi rahang.
Di antaranya adalah:
1. Memperbaiki Oklusi
Menurut penjelasannya, rekonstruksi rahang berfungsi untuk memperbaiki fungsi oklusi.
Artinya memiliki tujuan agar rahang atas dan bawah mampu mengunyah dengan baik.
Pada beberapa orang memiliki masalah pengunyahan.
Sehingga tidak dapat mengunyah makanan dengan baik.
Baca juga: Bersihkan Lidah secara Teratur, Kolonisasi Bakteri dan Jamur akan Berdampak Serius Bagi Kesehatan
Kasus tersebut cukup banyak terjadi lantaran ketidakharmonisan pada rahang.
Normalnya, manusia mengunyah dengan menggunakan 2 sisi.
"Pada beberapa kondisi tertentu, ada beberapa individu yang tidak mengunyah secara 2 sisi, namun hanya 1 sisi," ungkap Tajrin.
Hal ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan gigi dan mulut, utamanya pada perkembangan rahang dalam jangka panjang.
2. Meningkatkan Keseimbangan Wajah
Selain memperbaiki oklusi gigi, rekonstruksi rahang juga bertujuan untuk meningkatkan keseimbangan wajah.
Mengingat bila terbiasa mengunyah makanan dengan 1 sisi, cenderung mempengaruhi perkembangan wajah dan bisa mengakibatkan masalah bicara.
Baca juga: drg. Anastasia: Kesehatan Umum Juga Memengaruhi Pembentukan Karang Gigi Selain Kebiasaan Buruk
Sehingga fungsi fonetik akan terganggu. Penyebutan huruf-huruf akan berpengaruh terhadap kelainan atau harmonisasi dari rahang.
3. Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut
Kemudian yang terakhir, manfaat dari reknstruksi rahang adalah meningkatkan kesehatan gigi dan mulut atau jaringan pendukung pada area gigi dan mulut.
Baca juga: Tak Cuma Kerusakan Gigi, Konsumsi Gula Berlebih juga Bisa Picu Sederet Kondisi Lain, Termasuk kanker
Penjelasan drg. A. Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K) ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunhealth, Kamis (6/1/2022).
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)