TRIBUNHEALTH.COM - Semenjak masa pandemi mulai terjadi, kita harus selalu memperhatikan kesehatan tubuh, kebersihan, makanan yang kita konsumsi dan juga suplemen yang kita konsumsi.
Pandemi membuat kita harus selalu sehat dengan mengonsumsi tambahan yakni suplemen.
Banyak yang beranggapan bahwa kita membutuhkan suplemen selama pandemi untuk menjaga imunitas tubuh agar tidak mudah terinfeksi virus covid-19.
Dengan kalimat lain, suplemen adalah sesuatu yang kita tambahkan kedalam tubuh karena kebutuhannya kurang.

Baca juga: dr. Gadih: Penting untuk Mengetahui Kelainan Jantung, Karena Pengobatannya Berbeda-beda
Salah satu yang sangat dikagumi yakni suplemen manjadi barang yang sangat laris manis disaat masa pandemi.
Suplemen menjadi buruaan masyarakat karena banyaknya informasi simpang siur tentang suplemen.
Dr. dr Tan Shot Yen menegaskan bahwa sumplemen bukanlah vaksin.
Tanpa disadari ada yang lebih bahaya yaitu ketika mengonsumsi vitamin lalu merasa bahwa diri kita lebih kuat.
Perlu dipahami oleh masyarakat bahwa vitamin atau suplemen bukanlah makanan.
Baca juga: Makanan Pedas dan Asam Harusnya Menjadi Pantangan Penderita Asam Lambung
Tubuh kita memerlukan makanan yang sehat bukan memerlukan vitamin.
Apabila dikatakan bahwa kita membutuhkan sumplemen dengan takaran tertentu yang bisa diambil adalah suplemen yang berasal dari makanan.
Dalam istilah kedokteran, suplemen yang berasal dari makanan dinamakan dengan Ajuvan yang artinya suatu imbuhan dalam proses pengobatan dan pemulihan.
Dikarenakan pasien tersebut perlu dipercepat proses penyembuhannya.
Tidak ada istilah yang mengatakan bahwa suplemen dapat meningkatkan imunitas, ungkapan tersebut tersebut tidaklah benar.
Ini dikutip dari channel YouTube Tribunnews.com bersama dengan dr. Tan Shot Yen, M.Hum. Soerang dokter filsuf ahli gizi komunitas. Senin (14/9/2020)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)