TRIBUNHEALTH.COM - Angiopathy Diabetikum bisa mempengaruhi kehidupan seksual seseorang.
Hal itu disampaikan oleh Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga.
Dalam program Edukasi Seksual Tribunnews, dia mengatakan kondisi tersebut bisa mengakibatkan gangguan ereksi pada pria.
Angiopathy diabetikum sendiri merupakan suatu kondisi ketika pembuluh darah mengalami kerusakan akibat diabetes.
"Problem akibat kadar gula darah yang naik pada penderita diabetes," papar dr. Binsar Martin Sinaga.
Bisa disembuhkan

Baca juga: Berbagai Upaya yang Bisa Dilakukan Pria untuk Atasi Disfungsi Ereksi, Senam Kegel hingga Yoga
Baca juga: Gejala dan Sederet Penyebab Disfungsi Ereksi pada Pria, Termasuk Kondisi Emosional atau Psikis
dr. Binsar mengatakan dengan tegas gangguan ini sangat bisa disembuhkan.
"Penyembuhannya adalah jelas si pria tersebut harus mengubah pola makan, gaya hidup."
"Dan yang pasti pengobatan juga harus disesuaikan," tambah dr. Binsar.
Kemudian penting untuk mengecek kadar hormon testosteron.
"Karena kadar hormon testosteron itu pasti drop."
"Kalau drop, maka yang pasti libido dan kebugarannya juga akan kurang."
Baca juga: Cara Lakukan Senam Kegel untuk Atasi Disfungsi Ereksi pada Pria
Baca juga: Jenis Olahraga untuk Penderita Disfungsi Ereksi, Salah Satunya Yoga

"Akibatnya si pria tersebut akan mengalami gangguan kehidupan seksual," dr. Binsar menjelaskan.
Ketiga, ereksi harus diperbaiki dengan obat-obat erektogenik.
Terkait hal ini, dr. Binsar menekankan untuk membuahkan hasil memang butuh waktu.
Terakhir, apa bila ada keluhan atau gangguan lain, maka hal itu juga harus segera diobati.
Terjadinya angiopathy diabetikum

Baca juga: Terlalu Banyak Makan Daging Bisa Picu Berbagai Penyakit, Diabetes hingga Jantung Iskemik
Baca juga: Pesan dr. Andi Nanis Sacharina Marzuki, Sp.A (K). pada Anak Penderita Diabetes
dr. Binsar menjelaskan pada kasus angiopathy diabetikum, pembuluh darah mengalami kerusakan atau kebocoran.
Titik gula menempel pada pembuluh darah sehingga menimbulkan masalah.
Angiopathy diabetikum bisa menghambat ereksi ketika akan berhubungan suami istri.
"Ereksinya akan cepat hilang. Sesaat akan keras, lalu lemas kembali. Itulah kondisi klinis dari angiopathy diabetikum," kata dr. Binsar.
"Kondisi klinis ini memang kondisi yang bersifat terminal."
Dalam artian, efeknya akan terjadi menahun.

Kendati demikian, kondisi ini biasanya tidak disadari oleh penderita diabetes.
"Karena menahun, biasanya ditemui pada penderita yang sudah mengalami diabetes cukup lama atau pada usia yang sudah tidak lagi muda, misalnya 50 tahun ke atas," papar dr. Binsar.
Terganggunya ereksi ini akan diikuti oleh turunnya libido.
"Itu juga akan mengakibatkan kondisi gangguan ereksi," tegasnya.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)