TRIBUNHEALTH.COM - Kehamilan adalah momen yang sangat ditunggu oleh pasangan suami istri.
Seorang ibu hamil tentu saja menginginkan kondisi tubuh dan janin yang sehat.
Upaya untuk menjaga kebugaran tubuh dan menjaga pikiran tetap rileks pada ibu hamil bisa dilakukan dengan prenatal yoga.
Tujuan dilakukan yoga ibu hamil, selain untuk kesehatan ibu sendiri juga untuk kesehatan janin dan memperlancar proses persalinan.
Ibu hamil pada dasarnya ketika dalam masa kehamilan menginginkan segera berolahraga.
Olahraga yang diketahui ibu hamil biasanya hanya jalan-jalan pagi.
Baca juga: R. Radyan Yaminar, S.Gz Ungkap Cara Mengolah Bahan Makanan yang Tepat Agar Zat Gizi Tidak Rusak
dr. Sigit menegaskan bahwa yoga ibu hamil bisa dilakukan ketika kandungan berusia diatas 20 minggu.
Karena setelah 5 bulan, kondisi keguguran aatu kondisi pendarahan sudah lebih bisa disingkirkan.
Yoga iu hamil saat usia kandungan 20 minggu sudah lebih aman.
Manfaat langsung dari prenatal yoga adalah membuat gerakan janin menjadi lebih aktif.
Selain gerakan janin menjadi lebih aktig, prenatal yoga juga bermanfaat untuk posisi bayi sungsang kemblai normal.
dr. Sigit menyampaikan bahwa prenatal yoga bisa menjadi solusi untuk ibu yang menginginkan persalinan normal.
Baca juga: Cara Sikat Gigi yang Salah Sebabkan Orang Dewasa Alami Karies Gigi, Simak Ulasan drg. Aprilia Denta
Manfaat prenatal yoga untuk bayi sangat banyak, mulai dari sisi perkembangan bayi, dan pergerakan bayi menajdi lebih aktif.
Relaksasi merupakan bagian dari yoga, sedangkan yoga terdapat relaksasi, pernafasan, dan pergerakan pada otot.
Sehingga relaksasi yang dimaksud untuk mengatasi rasa pegal pada pinggang ibu hamil.
Sedangkan dengan pernafasan yang baik, ibu hamil akan merasa rileks dari pikiran.
Yoga juga mempunyai musik-musik yoga yang berfungsi merelaksasi pikiran agar ibu hamil tidak mudah stress dan mengalami baby blues.
Baca juga: Bagaimana Cara Orangtua untuk Dapat Mengontrol Emosi Anak? Simak Ulasan Praktisi Parenting
dr. Sigit menyampaikan bahwa yoga ibu hamil boleh dilakukan di rumah tanpa instruktur, tetapi sebelumnya dokter akan mengedukasi gerakan-gerakan yang boleh dilakukan.
Misalnya gerakan-gerakan untuk memutar bayi seperti posisi sujud.
Selain posisi sujud, ibu hamil diperbolehkan untuk melakukan gerakan jongkok-berdiri.
Sangat disarankan untuk tidak melakukan gerakan ekstrem tanpa pengawasan instrukturnya.
Ini dikutip dari channel YouTube Tribun Health dan disampaikan oleh dr. Sigit Setiaji, Sp.OG., M.H. Seorang dokter obstetri & ginekologi, owner Mommies Clinic Solo. Kamis (24/6/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)