Breaking News:

dr. Mukhtar: Upaya Berhenti Merokok Umumnya Memerlukan Bantuan Dokter Spesialis Paru dan Psikolog

Menurut dr. Mukhtar Ikhsan seseorang yang berhenti merokok, maka setelah 20 menit akan terjadi penurunan kadar nikotin dalam tubuh.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Ekarista Rahmawati
tribunnews.com
ilustrasi penderita penyakit paru obstruktif kronik akibat kebiasaan merokok, simak ulasan dr. Mukhtar Ikhsan 

TRIBUNHEALTH.COM - Kebiasaan merokok dapat menimbulkan masalah kesehatan.

Berdasarkan penelitian, seseorang yang berhenti merokok, maka setelah 20 menit akan terjadi penurunan kadar nikotin dalam tubuh.

Hal ini menyebabkan tekanan darah dan irama jantung membaik.

Baca juga: Gigi Berlubang dan Penggunaan Gigi Tiruan Dapat Menyebabkan Bau Mulut, Simak Ulasan drg. Ari Astuti

Setelah 12 jam, nikotin dalam tubuh hampir habis.

Selanjutnya setelah 24 jam berhenti merokok, tubuh membersihkan diri dari karbon monoksida dan kadar oksigen akan membaik.

ilustrasi kanker paru akibat merokok, begini ulasan dr. Mukhtar Ikhsan
ilustrasi kanker paru akibat merokok, begini ulasan dr. Mukhtar Ikhsan (kompas.com)

Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Paru Konsultan, dr. Mukhtar Ikhsan yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPAS TV program Ayo Sehat.

Apabila perokok berhenti lebih lama lagi, maka akan menjadi semakin membaik.

Baca juga: Seseorang yang Bangun Tidur Biasanya Menimbulkan Bau Mulut, Begini Penjelasan drg. Ari Wd Astuti

Umumnya seseorang yang melakukan pengobatan sudah mengalami gangguan paru-paru.

Seperti kanker paru atau PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik).

Dimana gejala yang ditimbulkan adalah sesak napas dan batuk yang berkepanjangan.

Ilustrasi paru-paru sehat dan paru-paru yang terinfeksi
Ilustrasi paru-paru sehat dan paru-paru yang terinfeksi (kaltim.tribunnews.com)
2 dari 2 halaman

Seseorang yang berupaya berhenti merokok kadangkala memerlukan bantuan dokter spesialis paru hingga ahli psikolog.

"Untuk behenti merokok biasanya kita 1 tim, yaitu dokter paru, dokter spesialis jiwa atau psikolog, dan juga dokter spesialis rehabmedik," imbuhnya.

Baca juga: R. Radyan Yaminar, S.Gz Ungkap Cara Mengolah Bahan Makanan yang Tepat Agar Zat Gizi Tidak Rusak

"Mengapa demikian, karena seseorang yang berhenti merokok memerlukan motivasi yang sangat kuat," tambahnya.

Selain itu juga perlunya dukungan keluarga dan teman terdekat.

Ilustrasi berhenti merokok
Ilustrasi berhenti merokok (Freepik)

Baca juga: Pengolahan Makanan Melalui Proses Pembakaran atau Penggorengan Bisa Menimbulkan Efek Radikal Bebas

Penjelasan Dokter Spesialis Paru Konsultan, dr. Mukhtar Ikhsan dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPAS TV program Ayo Sehat edisi 01 Juni 2021.

(Tribunhealth.com/Dianti)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comMerokokKebiasaan Merokokpenyakit paru obstruktif kronis (PPOK)dr. Mukhtar Ikhsan
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved