TRIBUNHEALTH.COM – Body shaming merupakan tindakan mengejek atau membuat komentar yang mengkritik seseorang tentang bentuk atau ukuran tubuh.
Dampak body shaming terhadap kesehatan mental dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan makan atau eating disorder.
Pelaku body shamung wajib dihentikan karena dapat berdampak buruk.
Baca juga: dr. Zam Zanariah Sebut Tekanan pada Sistem Saraf Menjadi Penyebab Utama Saraf Terjepit
Perlakuan body shaming dapat menyebabkan korban melakukan bunuh diri akibat depresi.
Hal ini lantaran perlakuan body shaming seringkali memalukan bagi yang menerima kritik, meski pada kenyataannya orang yang membuat komentar tidak melakukannya dengan sengaja.

Untuk mengetahui solusi dan tips dalam menangani masalah psikologis, kita bisa bertanya langsung dengan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. merupakan seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. memiliki sebuah yayasan bernama Praktek Psikolog Indonesia.
Baca juga: Dr. drg. Munawir Sebut Penggunaan Kawat Gigi Berfungsi Mengoreksi Malposisi pada Gigi
Yayasannya kini tersebar di berbagai wilayah.
Seperti Bintaro, Rawamangun, Tangerang Selatan, Cileungsi, dan Semarang.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. juga merupakan psikolog di www.praktekpsikolog.com

Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. akan menjawab berbagai pertanyaan terkait masalah psikologis sebagai berikut.
Pertanyaan:
Bagaimana cara bijak menanggapi orang-orang yang sering melakukan body shaming agar jera pak?
Karena jujur saja jika perlakuan body shaming membuat saya depresi.
Mohon penjelasannya.
Iqbal, Tinggal di Yogyakarta.
Baca juga: Kenali Peradangan yang Menyebabkan Luka pada Selaput Bening Mata, Berikut Ulasan Dokter
Ahli Psikolog, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. Menjawab:
Ketika mendapatkan body shaming, baiknya kita cuek.
Tunjukkan jika kita tidak terpengaruh perlakukan body shaming terhadap kita.

Selain itu, bisa mengajak bertemu pelaku body shaming.
Sampaikan jika kamu terasa terluka akibat perlakuan body shaming.
Sehingga pelaku dapat menyadari perbuatannya.
Tidak masalah menegur pelaku, hal ini akan membuat pelaku menjadi peduli dan peka.
Baca juga: dr. Eva Devita Sebut Orangtua Harus Berperan dalam Masa Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Terkadang pelaku tidak merasa bersalah karena tidak diingatkan.
Saya rasa jika pelaku diigatkan maka aka nada perubahan.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.