Breaking News:

Cegah Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Nataru, Masyarakat dan Pelaku Usaha Dihimbau Terapkan Prokes

Berikut ini simak informasi dalam melakukan pencegahan peningkatan kasus Covid-19 pasca nataru.

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
Tribunnews.com
Ilustrasi melawan COVID-19 bersama 

TRIBUNHEALTH.COM - Provinsi Jawa Barat sempat menjadi juara penyebaran Covid 19 pasca libur lebaran lalu.

Hal tersebut diharapkan tidak terulang di libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti.

Untuk itu, masyarakat dan pelaku usaha sektor pariwisata dihimbau untuk terus menerapkan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 di masa liburan Nataru.

Baca juga: Jubir Covid-19 Ungkap Langkah Antisipasi Indonesia dalam Mencegah Masuknya Varian Omicron

Ketua Sub Bidang Komunikasi Publik Satgas Covid-19, Troy Pantouw mengatakan, penerapan Prokes ini penting.

Mengingat belajar dari beberapa pengalaman yang lalu, biasanya ada kenaikan jumlah penularan pasca periode liburan akibat masyarakat lalai terhadap Prokes.

Ilustrasi hidup berdampingan dengan Covid-19 --- Foto: Pengguna jalan melintasi spanduk bertuliskan harapan 'Lekas Pulih Bandungku' di pinggir Jalan Kebon Jukut, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (23/11/2021). Pemerintah meminta masyarakat untuk tetap waspada akan potensi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 gelombang ketiga jika penerapan protokol kesehatan (prokes) diabaikan di saat meningkat kembali aktivitas masyarakat.
Ilustrasi hidup berdampingan dengan Covid-19 --- Foto: Pengguna jalan melintasi spanduk bertuliskan harapan 'Lekas Pulih Bandungku' di pinggir Jalan Kebon Jukut, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (23/11/2021). Pemerintah meminta masyarakat untuk tetap waspada akan potensi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 gelombang ketiga jika penerapan protokol kesehatan (prokes) diabaikan di saat meningkat kembali aktivitas masyarakat. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

"Pemerintah memahami bahwa sektor pariwisata yang sempat stagnan akibat pandemi harus dibangkitkan kembali."

"Tapi perlu diingat, kita masih dalam kondisi Pandemi, sehingga diperlukan strategi untuk menyeimbangkan antara pergerakan ekonomi dan pencegahan kasus Covid-19," ujar Troy dilansir Tribunhealth.com dari situs resmi covid-19.co.id.

Troy menambahkan, salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan pemberlakuan protokol cleanliness, health, safety, and environment sustainability (CSHE) di tempat penyelenggaraan wisata.

Menurut Troy, di masa new normal kegiatan ekonomi memang harus tetap berjalan, termasuk industri pariwisata.

Baca juga: Tak Ada Satu pun Negara yang Siap Hadapi Pandemi Berikutnya, Kegagalan AS Hadapi Covid Jadi Contoh

Namun, di sisi lain, masyarakat juga harus mematuhi Protokol Kesehatan Covid–19 dan mengikuti anjuran pemerintah untuk mencegah terjadinya lonjakan penularan Covid–19.

2 dari 3 halaman

"Di tengah kondisi yang tidak menentu saat ini dan muculnya berbagai varian baru, masyarakat harus tetap menyadari bahwa pandemi ini belum berakhir."

"Masyarakat harus tetap mengikuti Prokes, khususnya dalam menghadapi libur Nataru," kata dia.

Program Wisata Vaksin

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar, Dedi Taufik mengatakan Kota Kembang Bandung memang memiliki daya tarik wisata yang luar biasa bagi para wisatawan, terutama di musim liburan.

Tak terkecuali di libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 ini, yang diperkirakan akan terjadi lonjakan jumlah wisatawan di ibukota provinsi Jawa Barat tersebut.

Meski demikian, para pelaku usaha di sektor pariwisata dan wisatawan dihimbau agar terus menerapkan prokes Covid-19.

Ilustrasi pentingnya memahami penerapan protokol kesehatan
Ilustrasi pentingnya memahami penerapan protokol kesehatan (Tribunnews.com)

Dedi mengungkapkan, pihak Dinas Pariwisata Jabar telah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka penularan di sektor pariwisata.

Salah satunya adalah dengan menjalankan Program Wisata Vaksin.

Program ini dilakukan dengan strategi jemput bola ke para pelaku usaha wisata dan wisatawan.

Baca juga: Penyandang Disabilitas Berhak Mendapat Vaksin COVID-19, Begini Penjelasan dr. Reisa Broto Asmoro

"Di tempat wisata kita lakukan kolaborasi dengan kabupaten kota dan dengan penyedia jasa daya tarik wisata."

3 dari 3 halaman

"Kita lakukan vaksin di tempat, baik itu dosis 1 maupun dosis 2. Nah ini adalah upaya kita mengejar herd immunity."

"Karena Jawa Barat posisi Desember ini baru mencapai 66% untuk vaksin dosis 1. Kemudian dosis 2 baru mencapai sekitar 44%. Kita harus mengejar semuanya itu," kata Dedi.

Ilustrasi vaksin Covid-19
Ilustrasi vaksin Covid-19 (kompas.com)

Ia menjelaskan penduduk Jabar memiliki bonus demografi mencapai hampir 50 juta dan jangkauannya cukup lumayan.

Maka pencapaian vaksinasi hingga 66% ini sudah dianggap cukup bagus.

Terkait antisipasi terjadinya penularan saat libur Nataru 2022 ini, selain gencar menyampaikan sosialisasi, pihaknya juga akan melakukan 3 T (Testing, Tracing, Treatment).

Baca juga: Covid-19 Bisa Picu Kerusakan Otak, Pakar Prediksi Bakal Ada Gelombang Penyakit Parkinson, Apa Itu?

Memastikan setiap Satgas di masing – masing tempat wisata bisa berfungsi dengan baik.

"Itu salah satu cara, bagaimana kita menerima kunjungan wisatawan di Jawa Barat."

"Yang pasti kita harus memastikan nyaman dan aman. Jangan sampai ada yang terpapar di tempat wisata."

"Untuk itu, kita lakukan early warning dengan melakukan 3 T," tutur Dedi.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comprotokol kesehatanCovid-19virus coronaLibur Nataruprokes
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved