TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit usus buntu adalah peradangan yang terjadi pada organ usus buntu.
Dari berbagai macam penelitian menelaskan bahwa radang usus buntu rentan menyerang pada usia 10-30 tahun.
Penyebab usus buntu adalah dari sumbatan dari tinja, tumor, bisa juga dari cacing, dan bisa juga dari radang usus itu sendiri.
Beberapa gejala usus buntu yang perlu diketahui:
- Nyeri di sekitar pusar kemudian berpindah ke bagian kanqan bawah dari perut.
- Nyeri mendadak yang dimulai di sisi kanan perut bagian bawah
Baca juga: dr. Dwi Septiadi Jelaskan Beberapa Hal yang Mudah Dilakukan untuk Menghindari Tejadinya Keracunan
- Nyeri di bagian belakang bawah betis dan lubang anus.
- Demam ringan yang mungkin memburuk saat penyakit berlanjut.
- Mual dan Muntah
- Diare atau konstipasi (susah BAB)
- Kehilangan nafsu makan
- Perut kembung
Namun radang usus buntu dapat dicegah dengan cara mengurangi resiko terkena penyakit tersebut.
Apabila usus buntu tidak ditangani dengan baik dan tidak segera dioperasi sebenarnya tidak terjadi komplikasi.
Baca juga: Pentingnya Merawat Gigi Susu, Berpengaruh Terhadap Perkembangan Anak
Apabila radang usus buntu tidak bersifat complicated (bermasalah) masih bisa memilih terapi non operatif dengan memberikan obat anti radang dan antibotik, dan memperbaiki life style (gaya hidup).
Mengkonsumsi makanan tinggi serat dan banyak minum air putih.
Jika sudah dilakukan sesuai anjuran dokter tetapi masih kambuh dan menyebabkan kembali munculnya radang usus buntu, pilihannya adalah operasi.
Berikut terdapat beberapa cara mencegah penyakit usus buntu:
- Konsumsi makanan berserat
- Mengonsumsi makanan probiotik
- Mencukupi asupan air putih dalam tubuh
- Makan dengan tenang
- Memerhatikan gejala usus buntu
Apabila anda merasakan beberapa gejala dari usus buntu segera periksalah ke dokter.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dr. Virly Nanda, Sp.PD. Seorang dokter spesialis penyakit dalam. Selasa (23/3/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)