TRIBUNHEALTH.COM - ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder merupakan gangguan perkembangan yang bisa terjadi pada siapa saja.
Baik pada anak-anak, remaja, maupun usia dewasa.
ADHD merupakan gangguan pemusatan perhatian yang disertai dengan hiperaktivitas.
Baca juga: Penanganan secara Psikologis pada Anak yang Berperawakan Pendek menurut Dokter Spesialis Anak
Prevalensi tertinggi penderita ADHD lebih banyak ditemui pada anak laki-laki.
Yaitu 4:1 hingga 9:1. Artinya 4 atau 9 anak laki-laki dibanding 1 perempuan.

Baca juga: Cegah Dampak Negatif Gagap saat Usia Dewasa, Terapis Wicara, Hikmatun Sadiah Anjurkan Cara Ini
Diketahui terdapat sejumlah tipe untuk mengkategorikan penderita ADHD.
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Psikologis Klinis Anak, Irma Gustiana A, M.Psi pun menjabarkannya.
Di antaranya yakni:
1. Tipe Inattentive
2. Tipe Hiperaktivitas-Impulsif

3. dan Tipe Kombinasi.
Ketiga tipe di atas didiagnosa sebelum anak berusia 7 tahun.
Ada beberapa gejala yang muncul. Seperti:
- Sering lupa
- Sulit konsentrasi
- Gelisah

Baca juga: Dok Kenapa Anak-anak yang Sering Bermain Di Luar Rumah Lebih Hiperaktif?
- Hiperaktivitas fisik
- Sulit duduk tenang
- Bila sudah dewasa, jarang bisa bekerja di bagian back office
- Lebih senang bekerja dengan melibatkan banyak mobilitas
- dan sulit bicara secara sistematis.
Baca juga: Jika Anak Tunjukkan Tanda Autisme, Terapi Dini Bisa Bantu Perbaiki Kualitas Hidup di Masa Mendatang
Penjelasan Psikologis Klinis Anak, Irma Gustiana A, M.Psi. ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Rabu (17/11/2021).
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)