TRIBUNHEALTH.COM - Kaki yang kedinginan merupakan kondisi wajar yang bisa dialami siapa saja, terlebih lagi pada musim dingin.
Biasanya kondisi ini bisa diatasi dengan selimut atau kaos kaki.
Namun bagaimana jika kaki yang dingin tak bisa diatasi dengan hal tersebut dan terus terasa?
Jika merasa khawatir ada baiknya segera berkomunikasi dengan dokter.
Pasalnya kondisi ini bisa mengindikasikan penyakit serius.
TribunHealth.com melansir berita Express.co.uk pada Jumat (3/12/2021) mengenai 5 kemungkinan penyebab kaki dingin sebagai berikut.
Hipotiroidisme
Baca juga: 3 Masalah Kesehatan pada Kelenjar Tiroid dan Berbagai Gejala yang Muncul
Baca juga: Berbagai Gejala Hipotiroidisme, Rambut Rontok dan Cepat Lelah Akibat Kekurangan Yodium
Hipotiroidisme terjadi ketika tiroid kurang aktif dan tidak menghasilkan cukup hormon.
Hormon-hormon ini mempengaruhi hampir semua organ dan membantu mengubah makanan menjadi energi.
Jika menderita hipotiroidisme, kekurangan hormon dapat memicu rasa kedinginan di mana-mana, termasuk di kaki.
Penyakit Raynaud
Penyakit Raynaud adalah suatu kondisi ketika tubuh bereaksi berlebihan terhadap suhu dingin.
Saat cuaca menjadi lebih dingin, tangan dan kaki bahkan bisa mati rasa dan sedingin es.
Penderita penyakit sering kali terlihat pucat atau bahkan biru sebelum berubah menjadi merah setelah memanas.
Serangan Raynaud dapat disebabkan oleh dingin atau bahkan stres dan terjadi karena arteri di tangan dan kaki menyempit karena kedinginan.
Dokter Anda dapat merekomendasikan perawatan jika melihat luka atau mengalami mati rasa.
Diabetes
Baca juga: Terlalu Banyak Makan Daging Bisa Picu Berbagai Penyakit, Diabetes hingga Jantung Iskemik
Baca juga: Diabetes Bisa Terjadi pada Orang yang Punya BMI Normal, Pakar Sebut Ukuran Celana Jeans Jadi Patokan
Kaki dingin bisa menjadi komplikasi diabetes.
Kondisi tersebut dapat berisiko menimbulkan masalah pada kaki.
Komplikasi diabetes yang berdampak pada kaki dapat meliputi:
1. Neuropati perifer
Jika mengalami neuropati perifer, artinya saraf di kaki telah rusak.
Ini dapat menyebabkan kaki terasa dingin, tetapi suhu terasa normal jika disentuh langsung.
Neuropati perifer dapat terjadi pada orang tanpa diabetes karena penyakit autoimun, kekurangan vitamin, beberapa obat, dan alkoholisme.
Perawatan penyakit ini termasuk mengendalikan diabetes Anda, dan mengatasi rasa sakit dengan obat tertentu seperti amitriptyline, duloxetine atau pregabalin.
2. Penyakit arteri perifer
Penyakit arteri perifer terjadi ketika ada masalah dengan aliran darah.
Misalnya sirkulasi yang buruk yang pada gilirannya akan membuat kaki terasa dingin.
Hal ini juga dapat terjadi pada mereka yang merokok, kelebihan berat badan, memiliki tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi.
Mempertahankan gaya hidup sehat dapat membantu mencegah penyakit arteri perifer karena tidak ada obatnya.
Perubahan gaya hidup dan beberapa obat dapat membantu mengurangi gejala, seperti mengelola kadar gula darah jika merupakan penderita diabetes atau meningkatkan olahraga.
Statin juga dapat diresepkan oleh dokter, seperti obat pengencer darah atau antihipertensi.
Baca juga: Alkohol hingga Stres Bisa Sebabkan Kondisi Gastritis Bertambah Parah, Begini Kata dr. Tan Shot Yen
Baca juga: Penggunaan Smart Headband Mulai Ngetren, Diklaim Bisa Atasi Stres dengan Bantuan Kecerdasan Buatan
Stres
Stres dapat memengaruhi tubuh fisik.
Misalnya saja memicu rasa dingin di jari tangan dan kaki.
Kolesterol tinggi
Kolesterol tinggi dapat menyebabkan masalah sirkulasi, yang lagi-lagi merupakan penyebab kaki dingin.
Ini bisa disebabkan oleh penumpukan kolesterol di pembuluh darah, serta peradangan.
Cara menghangatkan kaki
Jika kesulitan menjaga kaki tetap hangat, ada beberapa hal yang dapat dilakukan.
- Kenakan kaus kaki atau sandal terhangat
- Tetap gerakkan kaki
- Regangkan kaki secara teratur jika duduk diam
- Berhenti merokok
- Tingkat stres yang lebih rendah
- Perubahan gaya hidup untuk menurunkan kolesterol dan/atau berat badan
- Pastikan mendapatkan cukup vitamin
- Jalankan mandi air panas dan rendam kaki selama beberapa menit.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)