Breaking News:

dr. Tan Shot Yen Sebut Kesuburan Dipengaruhi oleh Beberapa Penyakit, Tak Hanya Lifestyle

Memiliki keturunan adalah keinginan semua pasangan yang sudah menikah. Namun, ada beberapa pasangan yang mengalami permasalahan pada kesuburannya.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ekarista Rahmawati
pixabay.com
ilustrasi masalah kesuburan 

TRIBUNHEALTH.COM - Banyak sekali laki-laki dan perempuan yang sudah menikah tetapi belum memiliki keturunan.

Banyak problem besar terkait dengan kesuburan seseorang.

Problem kesuburan terkait dengan gaya hidup, pola makan, dan sebagainya.

Kesuburan ditentukan oleh pihak suami dan pihak istri.

Berbicara tentang kesuburan, berarti membicarakan tentang kualitas sel benih.

Sel benih adalah kualitas sel sperma dan sel telur.

Kualitas sel benih ditentukan antara lain multifaktorial, tetapi yang utama adalah lifestyle, bagaimana makanan yang dikonsumsi, pola hidup sehat, olahraga, dan istirahat semuanya harus healthy life style.

ilustrasi masalah kesuburan
ilustrasi masalah kesuburan (pixabay.com)

Baca juga: dr. Ginanjar Arum Desianti Menuturkan Jika Tak Ada Gejala Spesifik Kanker Paru-paru, Simak Ulasannya

Dengan healthty life style diharapkan kualitas sel benih bagus.

Jika kualitas sel benih bagus, maka kualitas embrio juga akan bagus.

Sangat penting menjaga healthy life style agar mendapatkan keturunan yang baik.

2 dari 4 halaman

Kesuburan juga dipengaruhi oleh beberapa penyakit.

Penyakit-penyakit ginekologi seperti mioma, kista, endometriosis, PCO, sangat terpengaruh dengan healthy life style.

Begitu membicarakan perihal makanan-makanan yang dikonsumsi tidak jelas fungsinya untuk tubuh maka akan menyinggung tentang resistensi insulin.

Baca juga: Hamil saat Obesitas Punya Bahaya, Studi Sebut Anak yang Terlahir Lebih Berisiko Terkena Kanker Usus

Makanan yang sering dikonsumsi berkaitan erat dengan garam, gula, dan lemak tinggi sehingga berkaitan dengan insulin.

Banyak orang yang takut mengalami kegemukan, akhirnya mengonsumsi makanan tanpa ada aturan sehingga berat badan naik.

Saat berat badan naik dan mulai program melangsingkan badan belajar dari YouTube, sehingga cara tersebut oleh orang barat disebut dengan istilah Fat diet.

Fat diet adalah suatu diet trendy yang diikuti oleh orang dan tidak memiliki dasar ilmiah.

Sehingga saat diawal memiliki badan yang gemuk, akhirnya badan mejadi kecil dan perlu diingat bahwa hormon juga berkurang.

Baca juga: Diabetes Bisa Terjadi pada Orang yang Punya BMI Normal, Pakar Sebut Ukuran Celana Jeans Jadi Patokan

Kita memiliki lemak dan asupan gizi memiliki kegunaan.

Saat mengonsumsi makan dalam jumlah cukup, merasa bahagia dan kenyang tetapi harus dengan makanan yang sehat maka otak akan memberi tanda dengan munculnya hormon leptin.

3 dari 4 halaman

Leptin merupakan signyal pada otak, di otak terdapat hipotalamus dan hipofise adalah pusat pembuatan berbagai macam jenis hormon.

Begitupula dengan hormon-hormon yang nantinya akan lari ke alat kandungan, yang memperintahkan telur menjadi matang, dinding rahim menjadi tebal.

Saat hendak memiliki keturunan, maka harus memilih alat kandungan yang subur.

Jika kandungan tidak subur atau non-fertil, maka berusaha untuk mendapatkan keturunan seperti apapun tidak akan berjalan dengan lancar.

Baca juga: Jika Vaksin Hanya Didominasi Negara Kaya, Pakar Ingatkan Akan Terus Muncul Varian Baru Covid-19

Kebalikan dari resistensi insulin adalah ketidakmampuan untuk meproduksi hormon yang cukup dan seimbang.

Resistensi insulin akan berhubungan dengan kondisi anovulasi.

Pada orang yang resistensi insulin positif, sel telur tidak dapat membesar dan siklusnya ialah tidak berovulasi.

Sehingga ukuran sel telur akan kecil terus menerus, tidak ada sel telur yang besar yang terbentuk secara alami dan pecah saat masa subur.

Karena tidak ada sel telur yang besar, otomatis tidak ada sel telur yang pecah dan dibuahi oleh sperma.

Oleh karena itu pada orang yang mengalami resistensi insulin positif kan susah mendapatkan kehamilan dikarenakan tidak bisa membentuk sle telur yang besar dan pecah saat masa subur.

4 dari 4 halaman

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews.com, bersama dengan Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum. Dokter, filsuf, ahli gizi komunitas dan dr. Caroline T, Sp.OG(K). Dokter spesialis obstetri dan ginekologi. Sabtu (11/9/2020)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdr Tan Shot YenKesuburanKualitas Kesuburansusah hamilNutrisipola hidup sehat
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved