TRIBUNHEALTH.COM - ADHD alias attention deficit hyperactivity disorder merupakan gangguan pemusatan perhatian yang disertai dengan hiperaktivitas.
Kondisi ini masuk dalam gangguan perkembangan dan neurologis.
Prevalensi tertinggi penderita ADHD lebih banyak ditemui pada anak laki-laki.
Baca juga: Benarkah Autisme Dapat Sebabkan Gangguan Psikologis? Begini Kata Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi.
Yaitu 4:1 hingga 9:1. Artinya 4 atau 9 anak laki-laki dibanding 1 perempuan.
Seseorang yang mengalami ADHD biasanya mengalami sejumlah gejala.
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Psikologis Klinis Anak, Irma Gustiana A, M.Psi menyebutkan gejala yang bisa dideteksi.

Di antaranya:
- Sulit konsentrasi
- Gelisah
Baca juga: Dok Kenapa Anak-anak yang Sering Bermain Di Luar Rumah Lebih Hiperaktif?
- Mengalami kesulitan belajar
- dan mengalami masalah regulasi emosi.
Data Penderita ADHD di Indonesia

Baca juga: Kerap Terjadi Perundungan pada Penderita Gagap Bicara, Ini Tanggapan Terapis Wicara, Hikmatun Sadiah
Hingga saat ini, belum dipastikan data statistik jumlah penderita ADHD di Indonesia.
Namun dari data Badan Pusat Statistik Nasional, ada sekitar 82 juta anak yang memiliki gangguan perkembangan.
Termasuk didalamnya adalah anak dengan kondisi ADHD.
Baca juga: Jika Anak dengan Down Syndrome Diberikan Terapi Musik, Perkembangan Apa yang Bisa Diperoleh?
Penjelasan Psikologis Klinis Anak, Irma Gustiana A, M.Psi. ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Rabu (17/11/2021).
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)