TRIBUNHEALTH.COM - Gagap bicara merupakan istilah lain dari kondisi Stuttering.
Keadaan ini umumnya lebih banyak terjadi pada laki-laki daripada perempuan.
Seseorang yang mengidap gagap ditandai dengan seringnya melakukan pengulangan kata atau kalimat ketika berbicara.
Baca juga: Terapis Wicara, Hikmatun Sadiah Ucap Gagap Bicara dapat Terjadi pada Setiap Anak, Ini Batas Wajarnya
Karena hal tersebut, tak sedikit masyarakat yang memberikan anggapan atau stigma negatif pada para penderita gagap.
Sehingga para penderita gagap mudah mendapatkan perundungan.
Atas hal tersebut, Terapis Wicara, Hikmatun Sadiah memberikan tanggapannya.

Berdasarkan penuturannya, para penderita gagap memang sering dijadikan bahan candaan dari lingkungan.
Hal itu mengindikasikan bahwa masih banyak masyarakat yang kurang teredukasi dengan kondisi ini.
Baca juga: Cegah Dampak Negatif Gagap saat Usia Dewasa, Terapis Wicara, Hikmatun Sadiah Anjurkan Cara Ini
"Itu salah satu bukti bahwa para masyarakat Indonesia harus lebih di edukasi."
"Bahwa sebenarnya kondisi Stuttering itu tidak nyaman dan sangat luar biasa," ujarnya dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.

Ia pun menerangkan, bahwa penderita gagap bukan tidak bisa bicara, melainkan memiliki kesulitan dalam mengeluarkan kosakata.
Baca juga: Jangan Sampai Alami Gagap Bicara Menetap, Terapis Wicara Ungkap Upaya yang Bisa Dilakukan
Menurutnya, karena anggapan negatif dari banyak orang, terdapat penderita gagap menjadi berniat mengakhiri hidupnya.
"Jadi stoplah pembullyan ini, jangan diberikan lagi beban yang lebih buat mereka (penderita gagap)."
"Karena mereka juga berusaha untuk berbicara, tidak ingin seperti ini kondisinya," tegas Hikmatun.
Baca juga: Alasan Laki-laki Mudah Alami Gagap, Simak Penjelasan Terapis Wicara, Hikmatun Sadiah
Penjelasan Terapis Wicara, Hikmatun Sadiah ini dikutip dari tayangan YouTube KompasTV, Minggu (5/9/2021).
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)