TRIBUNHEALTH.COM - Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) dapat berkembang menjadi masalah akut dan kronis.
Kondisi tersebut terjadi ketika asam lambung mengalir dari lambung kembali ke kerongkongan, dilansir TribunHealth.com dari Express, Senin (29/11/2021).
Bagi kebanyakan orang, refluks akan terjadi sesekali.
Namun perlu dicatat GERD kronis jangka panjang yang tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan permanen.
Bagaimana bisa tahu jika refluks asam telah menyebabkan kerusakan permanen?
Sensasi terbakar yang disebabkan oleh asam lambung terjadi ketika melapisi dan mengobarkan dinding kerongkongan.
Baca juga: Apakah Ada Kaitannya antara Gerd dengan Asam Urat? Begini Jawaban dr. Tan Shot Yen
Baca juga: dr. Tan Shot Yen Sebut GERD dan Gastritis adalah Dua Penyakit yang Berbeda, Begini Penjelasan

Biasanya, muncul setelah makan, dan tingkat keparahannya tergantung pada seberapa banyak asam yang naik dan seberapa tinggi kenaikannya.
Orang akan mengalami satu atau lebih dari lima gejala berikut.
- Sensasi terbakar di dada (heartburn)
- Sakit dada
- Kesulitan menelan
- Makanan atau cairan asam naik ke tenggorokan atau mulut
- Terasa ada benjolan di tenggorokan
Asam lambung masih bisa memicu kerongkongan sensitif setelah mereda.
Asam yang persisten dan tidak diobati akan memicu kerusakan permanen.
Komplikasi

Baca juga: Gejala hingga Komplikasi GERD, dr. Tan Shot Yen: Komplikasi Bisa Sebabkan Luka pada Kerongkongan
Baca juga: Ahli Gizi, dr. Tan Shot Yen Sebut Salah Satu Faktor Pemicu Terjadinya GERD adalah Obesitas
GERD juga bisa memicu komplikasi sebagai berikut.
- Kerongkongan Barrett
- Esofagitis erosif
- Kerongkongan yang menyempit (dikenal sebagai striktur esofagus)
- Penyakit gigi
- Asma kambuh
Kerongkongan Barrett
Menurut Harvard Health, kerongkongan Barrett adalah salah satu kondisi terkait GERD yang paling mengkhawatirkan dan dapat berkembang menjadi kanker kerongkongan.
Gejalanya meliputi:
- Sering mulas
- Regurgitasi makanan yang tertelan atau asam lambung
- Kesulitan menelan
- Nyeri dada (lebih jarang)
Baca juga: dr. Hasan Menyampaikan Bahaya GERD yang Disertai Penyakit Jantung Bagi Kesehatan
Baca juga: 5 Tips dr. Susanti bagi Penderita GERD, Usahakan Tak Berbaring ketika Asam Lambung Naik

Esofagitis erosif
Esofagitis erosif terbentuk ketika lapisan esofagus menjadi bengkak, meradang, atau teriritasi.
Gejalanya meliputi:
- Kesulitan menelan
- Terasa ada benjolan di tenggorokan
- Pembakaran esofagus
Pendarahan baik dalam muntah atau tinja (bisa mengubah kotoran menjadi hitam dan lembek)
Striktur esofagus
Striktur esofagus berkembang ketika GERD menyebabkan tenggorokan mengencang, membatasi, atau menghalangi makanan.
Banyak gejala yang mirip dengan Barrett dan termasuk rasa terbakar di leher atau tenggorokan, kesulitan menelan, dan rasa makanan tersangkut.
Striktur juga dapat mencegah makanan mengalir ke kerongkongan dan menyebabkan orang tersedak.
Penyakit gigi
Gigi adalah korban umum GERD, berkat potensi asam lambung.
Orang-orang yang memiliki asam lambung yang persisten mungkin mendapati gigi mereka mengalami lebih banyak keausan.
Penelitian juga menunjukkan hubungan antara GERD dan periodontitis kronis, menunjukkan bahwa itu juga bisa diakibatkan oleh masalah gigi.
Asma kambuh
Meskipun GERD berasal dari perut dan berjalan melalui tenggorokan, GERD juga dapat mempengaruhi paru-paru.
Asam lambung juga dapat merusak lapisan saluran udara ke paru-paru, menyebabkan batuk terus-menerus dan masalah pernapasan.