Breaking News:

Pahami Fakta Seputar Vitamin D, Berikut Ulasan dr. Henry Suhendra Sp.OT

Vitamin D merupakan vitamin yang sangat diperlukan oleh tubuh. Selain dari makanan, vitamin D bisa diperoleh dengan berjemur dipagi hari.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ekarista Rahmawati
kompas.com
ilustrasi vitamin D 

TRIBUNHEALTH.COM - Dilihat dari data pada tahun 2020 bahwa rata-rata vitamin D penduduk negara Indonesia paling rendah di antara 5 negara besar Asia.

Rata-rata vitamin D penduduk Indonesia berkisar 17,2% ng/ml dalam darah.

Padahal menurut kriteria laboratorium yang dianggap sudah kuno, rata-rata vitamin D di bawah 30 tidak baik.

Vitamin D sangat berguna untuk berbagai macam penyakit, sehingga bisa menyehatkan tubuh.

Banyak faktor yang mempengaruhi terhambatnya sinar matahari:

- Faktor lingkungan

Faktor dari lingkungan terdapat UV indeks tertentu yang bisa membentuk Vitamin D.

ilustrasi vitamin D
ilustrasi vitamin D (kompas.com)

Baca juga: dr. Ayodhia Sebut Tipes Lebih dari 2 Minggu Bisa Sebabkan Komplikasi

Berkisar 3,5 UV indeks sudah bisa didapatkan ketika siang hari.

Matahari juga dipengaruhi oleh cuaca seperti mendung terus menerus, dan banyaknya polusi.

Karena hal tersebut menghambat sinar matahari mencapai ke bumi.

2 dari 3 halaman

Sinar matahari pagi menghasilkan vitamin D melalui UB B, tetapi dalam jumlah sedikit, dan yang lebih banyak UV A bahkan bisa membuat kerusakan pada kulit.

- Faktor-faktor lain seperti skin type atau jenis kulit juga mempengaruhi.

Orang yang bisa mendapatkan banyak vitamin D jika memiliki jenis kulit tipe 1, biasanya pada orang bule.

Baca juga: Perbedaan Kencing Manis Tipe 1 dan Tipe 2 yang Dijelaskan oleh dr. Mustopa Sp.PD

Orang Asia Tenggara rata-rata memiliki jenis kulit tipe 4.

Dengan kata lain jika berjemur harus 4x lipat dari orang bule.

Selain tipe kulit, penggunaan sunblock juga mempengaruhinya.

Banyak orang yang berjemur menggunakan suncreen atau sunblock, sehingga tidak ada gunanya berjemur.

- Fakto berat badan

Jika berat badan berlebih atau obesitas vitamin D akan sulit meningkat di dalam darah karena pada orang yang obesitas membutuhkan vitamin D jauh lebih besar.

Baca juga: Mungkinkah Orang yang Mengalami Delusi Disadarkan dengan Kebenaran? Berikut Ulasan Psikolog

Pada dasarnya, orang obesitas memiliki vitamin D yang rendah.

3 dari 3 halaman

- Faktor usia

Usia di atas 40 tahun, kemampuan kulit untuk membentuk vitamin D yang diperoleh dari sinar matahari akan menurun sekitar 40%.

Pada usia diatas 60 tahun, vitamin D yang diperoleh dari matahari hanya berkisar 25% dibandingkan usia yang masih muda.

- Faktor pakaian

Jika berjemur dibawah sinar matahari, 85% badan harus terbuka.

Pada siang hari, orang berusia muda yang memiliki kulit putih saat berjemur wanita menggunakan bikini an laki-laki menggunakan celana renang.

Kulit yang mulai kemerahan atau mulai terbakar, maka produksi vitamin D di kulit akan berhenti.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews.com, bersama dnegan dr. Henry Suhendra, Sp.OT. Seorang dokter spesialis orthopedi, founder Vitamin D Society Indonesia. Sabtu (24/6/2021)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comvitamin Ddr. Henry Suhendra Sp.OTberjemurSinar Matahari
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved