Breaking News:

drg. Zaida Dahlia Paparkan Berbagai Permasalahan Gigi Miring, dari Gigi Geraham hingga Gigi Depan

drg. Zaida sebut jika gigi miring setiap orang memiliki kondisi yang berbeda-beda, baik gigi depan maupun geraham sebaiknya konsultasikan pada dokter.

Penulis: Irma Rahmasari | Editor: Ekarista Rahmawati
tribunnews.com
ilustrasi gigi yang mengalami pertumbuhan dengan kondisi miring 

TRIBUNHEALTH.COM - Dokter gigi, drg. Zaida Dahlia menjelaskan mengenai permasalahan gigi miring yang sering dijumpai banyak orang.

Gigi miring biasanya terjadi pada bagian gigi geraham ujung atau bungsu dan juga bisa terjadi pada bagian gigi depan.

Ia memaparkan jika gigi miring memiliki banyak artian tergantung dari bagian mana gigi miring tersebut berasal.

Hal tersebut disampaikan drg. Zaida Dahlia Wattimena dalam tayangan YouTube Tribun Sumsel yang dilansir oleh TribunHealth.com.

drg. Zaida memaparkan jika gigi miring tersebut berasal dari gigi geraham bungsu, maka harus segera dilakukan pemeriksaan oleh dokter.

Dokter akan melihat kondisi dari gigi tersebut, apakah kondisi tersebut harus dilakukan pencabutan atau tidak.

Pasalnya beberapa kondisi gigi yang miring dapat menyebabkan sela pada gigi dan membuat makanan banyak yang menyangkut pada sela gigi tersebut.

Baca juga: drg. Zaida Dahlia Wattimena Bagikan Solusi Mengatasi Permasalahan Gigi Keropos pada Usia Lanjut

Ilustrasi gigi bungsu yang tumbuh miring
Ilustrasi gigi bungsu yang tumbuh miring (ambon.tribunnews.com)

Ketika makanan sudah tersangkut dalam sela tersebut, akan sulit untuk dibersihkan.

Kondisi yang demikian dapat menimbulkan potensi gigi menjadi berlubang.

Selain itu, dampak lain yang terjadi akibat gigi miring dari gigi geraham bungsu dapat menimbulkan banyak penyakit.

2 dari 3 halaman

Penyakit tersebut mulai dari sakit kepala, gigi terasa ngilu, gusi bengkak, hingga mempengaruhi kesehatan gigi sebelahnya.

Oleh sebab itu, drg. Zaida sangat menyarankan jika terjadi gigi miring pada bagian gigi geraham bungsu untuk segera konsultasi dengan dokter.

drg. Zaida menyebutkan jika gigi miring setiap orang akan memiliki kondisi yang berbeda-beda.

Ketika gigi miring terjadi pada bagian depan, ada baiknya juga dikonsultasikan dengan dokter.

Apakah kondisi tersebut perlu untuk dipasang behel gigi atau tidak.

Lain hal lagi dengan kondisi miring akibat impaksi gigi.

Impaksi gigi terjadi ketika gigi tersebut hanya tumbuh separuh saja dan posisinya miring.

Menurut drg. Zaida, jika gigi miring di dalam tulang dan tidak ada keluhan sampai usia 25 tahun hingga 31 tahun, berarti tidak ada masalah pada gigi tersebut.

Baca juga: Mitos atau Fakta Scaling Gigi dapat Membuat Gigi Terkikis? Simak Jawaban drg. Zaida Dahlia Wattimena

ilustrasi terjadinya impaksi gigi
ilustrasi terjadinya impaksi gigi (freepik.com)

Yang menjadi masalah ketika gigi tersebut tumbuhnya separuh dan posisinya miring yakni seperti impaksi gigi.

Kondisi impaksi gigi yang tidak segera diberikan penanganan, dapat menabrak gigi sebelahnya dan membuat rahang terasa sakit.

3 dari 3 halaman

drg. Zaida menyarankan jika kondisi seperti ini sebaiknya segera dilakukan pencabutan gigi karena dapat berpengaruh pada gigi lainnya.

Kondisi tersebut juga akan mempengaruhi proses pengunyahan saat makan.

"Yang paling parah jika kondisi gigi tersebut sudah menyangkut banyak makanan dan menjadi berlubang."

"Kondisi tersebut akan susah dilakukan perawatan, ditambal juga akan susah."

"Jadi jika gigi miring, segeralah konsultasi dengan dokter, apakah perlu dicabut atau tidak. Pencabutan tersebut juga disesuaikan dengan kondisi gigi, apakah dicabut biasa atau harus dengan operasi," jelas drg. Zaida.

Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Gigi, drg. Zaida Dahlia Wattimena dalam tayangan YouTube Tribun Sumsel pada 4 November 2021.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/IR)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comgigi miringImpaksi Gigidrg. Zaida Dahlia Wattimena
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved