TRIBUNHEALTH.COM - Thalasemia merupakan penyakit dimana sel darah merah mudah pecah.
Normalnya sel darah merah pecah atau akan dihancurkan dalam waktu 120 hari setelah diproduksi.
Penderita thalasemia berbeda dengan orang normal, dimana sel darah merah penderita talasemia dihancurkan dalam waktu kurang dari 120 hari setelah diproduksi.
Baca juga: dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS Beberkan Faktor Risiko Wanita Terjangkit Miom, Ketahui Ulasannya
"Mangkanya kalau kita biasa menjadi donor, itu kita baru bisa melakukan donor atau menjadi donor setelah 120 hari karena pemecahan sel darah merah," imbuhnya.
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak Konsultan Hematologi Onkologi, dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K) yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 20 November 2021.

Pada penderita talasemia, efek yang terjadi akibat sel darah merah pecah kurang dari 120 hari, maka penderita akan mengalami atau mendapat transfusi darah seumur hidup.
Dokter menuturkan jika thalasemia merupakan penyakit turunan dan sulit disembuhkan.
Sehingga sepanjang hidup penderita harus berteman dengan thalasemia.
Baca juga: Benarkah Wanita pada Usia Subur Rentan Alami Miom atau Fibroid Rahim? Begini Ulasan dr. Binsar
Bisa dikatakan jika thalasemia merupakan kelainan pembentukan sel darah merah.
"Jadi pada kelainan darah itu ada banyak jenis, apakah pembentukannya yang terganggu atau tidak ada gangguan di pembentukan akan tetapi pemecahannya (sel darah merah) yang berlebihan," tambahnya.
Pada kondisi talasemia, yang bermasalah adalah tempat produksi sel darah merah.

Dalam hal ini, pabrik yang perlu diperhatikan adalah daerah sumsum tulang.
"Pada talasemia memang yang bermasalah adalah pabriknya," tegas dr. Olga.
Penyakit talasemia bersifat turunan.
Ada juga kelainan darah dimana bukan sel darah yang bermasalah, akan tetapi bisa jadi sel darah yang lain.
Baik trombosit atau faktor pembekuan darah.
Baca juga: Tak Hanya Berperan Mengangkut CO2, Sel Darah Merah Berfungsi dalam Metabolisme Tubuh
Apabila dipengaruhi oleh faktor pembekuan darah, biasa disebut sebagai haemofilia.
"Jadi banyak jenis untuk kelainan darah, tetapi kelainan darah mana yang mengalami gangguan," pungkasnya.
Pada penderita talasemia, sel darah merahnya lah yang mengalami gangguan.

Baca juga: dr. Rahmawati Sebut Pria Tidak Memiliki Siklus Masa Subur seperti Wanita
Penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan Hematologi Onkologi, dr. Olga Rasiyanti Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A(K) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 20 November 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.