TRIBUNHEALTH.COM - Tidak ada ciri khusus tentang kesuburan pria.
Pria dengan hidup sehat seperti tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, pola tidur bagus, dan olahraga yang cukup tidak menjamin kesuburan bagus.
Dari bentuk secara fisik, tidak ada ciri kesuburan bagus atau tidak.
Kecuali jika memang karena bawaan genetik, seperti Kallman sindrom.
Terlihat dari bentuk fisiknya, misal pada laki-laki yang suaranya tidak berubah dari kecil.
Walaupun sudah dewasa, namun suaranya masih seperti anak-anak, bisa dikategorikan ada genetik yang mempengaruhi kesuburannya.

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Delusi? Berikut Penjelasan Adib Setiawan, S.Pdi., M.Psi
Misalnya laki-laki namun suaranya seperti perempuan, atau bentuk tubuh terlalu tinggi dan tidak terdapat satu pun bulu pada tubuhnya.
Secara fisik, dari bulu-bulu seluruh badan bahkan pada alat reproduksi bulu bulu pun kurang, maka sebaiknya waspada.
Mungkin saja adanya kelainan genetik yang harus diperiksakan lebih jauh.
Apabila sudah menikah dan belum memiliki anak, laki-laki wajib memeriksakan diri.
Cara memeriksa kesuburan sendiri pada pria dengan melihat daerah yang berbulu seperti daerah ketiak atau daerah alat reproduksi.
Baca juga: Ternyata Munculnya Sariawan Tidak Hanya Didasari oleh Satu Penyebab Saja, Simak Ulasan Dokter
Pada daerah ketiak dan alat reproduksi tumbuh bulu yang tidak sewajarnya, bisa diperhatikan.
Dilihat dari daerah alat reproduksi terutama daerah skrotum, harus diperhatikan apakah besarnya sama ataukah kecil dan besar paling jarang diperhatikan oleh laki-laki.
Untuk kesuburan, yang dilihat adalah ukuran dari buah zakar.
Pada pria tidak ada siklus subur seperti wanita.
Sirkulasi pembuatan sperma biasanya terjadi setiap hari.
Pria tidak seperti wanita yang sesuai dengan siklus hormonal, misalnya hormon LH meningkat saat tertentu dan menurun.
Baca juga: Warna Kehitaman dan Karies Gigi Menjadi Tanda Adanya Perlubangan pada Gigi yang Jarang Disadari
Tidak ada indikasi masa subur pada pria, setiap hari bisa subur dan setiap hari bisa menurun dan bisa naik lagi.
Karena proses pembuatan sperma berbeda dengan proses pembuatan telur pada wanita.
Sel telur pada wanita sudah ada sejak di dalam kandungan.
Sedangkan sperma pada pria baru ada saat memasuki masa pubertas.
Sperma terbentuk bukan sejak lahir atau saat masih kecil, tetapi saat memasuki masa puber barulah terbentuk sperma.
Oleh karena itu, pada wanita ada masa yang disebut menopause sedangkan pria tidak memiliki masa seperti menopause.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Timur, bersama dengan dr. Rahmawati Thamrin, Sp.And. Seorang dokter spesialis andrologi. Kamis (10/9/2020)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)