TRIBUNHEALTH.COM - Keberadaan manusia silver kini tengah menjadi fenomena sosial.
Menjadi manusia silver merupakan salah satu cara yang digunakan orang-orang untuk bisa bertahan hidup serta memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Diketahui bahwa cat yang digunakan manusia silver terdiri dari cat sablon, minyak tanah, minyak goreng, dan sabun cuci piring.
Dokter menuturkan jika hal ini dilakukan terus menerus dapat berbahaya.
Baca juga: Benarkah Orang Kurus Pasti Kekurangan Zat Gizi? Begini Tanggapan Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Arini Widodo yang dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat edisi 11 Oktober 2021.
Cat yang digunakan di seluruh tubuh terutama pada bagian wajah bisa mengenai mata, bisa masuk mulut, bahkan bisa terhirup.
Selain digunakan oleh orang dewasa, ternyata pernah dijumpai juga diaplikasikan pada kulit bayi.
Menurut dokter hal ini sangat berbahaya untuk anak bayi.
Kita ketahui jika bayi memiliki kulit yang berbeda.
Jika dibandingkan, luas permukaan bayi lebih luar dibanding berat badannya.
Baca juga: dr. Nurul Rakhmawati Paparkan Pemeriksaan yang Dilakukan Dokter Jika Pasien Mengalami Cedera Otak
Sehingga potensi dalam menyerap bahan-bahan berbahaya lebih tinggi.
Bahkan saat dibersihkan dengan menggunakan sabun biasa ternyata tidak optimal dan harus menggunakan sabun colek.
Tindakan ini tentunya dapat merusak kulit bayi.
dr. Arini sebut jika dampak yang terjadi bisa dalam jangka waktu pendek dan jangka waktu panjang.
Dampak Jangka Pendek
Jangka pendek yang terjadi jika terkena kulit, kulit bisa mengalami dermatitis kontak.
Dimana kulit bisa menjadi merah, bisa terasa gatal, bahkan dalam keadaan yang parah bisa menyebabkan kulit melepuh.
Reaksi yang ditimbulkan bisa berupa alergi dan iritasi.
Baca juga: drg. Munawir: Mineral-mineral yang Dibutuhkan oleh Gigi Dapat Diperoleh dari Penggunaan Pasta Gigi
Iritasi menyebabkan kulit menjadi perih.
Sementara alergi bisa menyebabkan kulit menjadi gatal.
Dampak jangka panjang
Risiko jangka panjang tidak hanya memengaruhi kesehatan kulit.
Namun jika terhirup bisa berpotensi karsinogenik.
Hal ini lantaran cat yang digunakan tidak di desain untuk kulit.
Baca juga: Dr. drg. Munawir H. Usman, M.AP Sebut Pengeroposan Gigi Bisa Disebabkan Akibat Aktivitas Bakteri
Sehingga dalam jangka panjang bisa menyebabkan kanker.
Penjelasan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Arini Widodo dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat edisi 11 Oktober 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.