TRIBUNHEALTH.COM - Ada banyak kekhawatiran baru seiring izin vaksinasi untuk anak usia 5-11 tahun mulai diberikan oleh beberapa negara.
Sebuah survei yang dirilis oleh Kaiser Family Foundation minggu lalu menemukan bahwa 66% orang tua dari anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun khawatir bahwa vaksin dapat berdampak negatif pada kesuburan anak-anak di kemudian hari.
Terkait hal ini dokter dan berbagai organisasi kesehatan memberikan penjelasan.
"Klaim tidak berdasar yang menghubungkan vaksin COVID-19 dengan infertilitas telah dibantah secara ilmiah," kata American Academy of Pediatrics, dilansir TribunHealth.com dari CNN Senin (1/11/2021).
“Tidak ada bukti bahwa vaksin dapat menyebabkan hilangnya kesuburan."
Baca juga: Tanya Jawab Vaksin Covid-19 pada Anak, Apakah Dosis yang Diberikan Sama seperti Orang Dewasa?
Baca juga: Indonesia Terima Hibah Vaksin Sinovac dari RRT, Bukti Pemerintah Menjamin Ketersedian Vaksin
"Sementara kesuburan tidak dipelajari secara khusus dalam uji klinis vaksin, tidak ada kehilangan kesuburan yang dilaporkan di antara peserta uji coba atau di antara jutaan orang yang telah menerima vaksin sejak otorisasi, dan tidak ada tanda-tanda infertilitas yang muncul dalam penelitian pada hewan," tambahnya.
"Demikian pula, tidak ada bukti bahwa vaksin COVID-19 memengaruhi pubertas."
American College of Obstetricians and Gynecologists, juga mendorong wanita untuk divaksinasi terhadap Covid-19.
"Organisasi medis terkemuka telah berulang kali menegaskan bahwa vaksin COVID-19 tidak berdampak pada kesuburan," katanya.
Hal yang sama berlaku untuk kesuburan pria, kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.
Baca juga: Ilmuwan Oxford Dikabarkan Mulai Modifikasi Vaksin Corona, Bakal Targetkan Varian Delta Secara Khusus
Baca juga: Meski Telah Divaksin, Seseorang Tetap Bisa Tertular Virus Corona, Profesor Jelaskan Penyebabnya
Pekan lalu, beberapa anggota Komite Penasihat Vaksin dan Produk Biologi Terkait FDA menyuarakan keprihatinan tentang apakah perlu memvaksinasi seluruh kelompok usia ini saat ini.
Tidak ada satu pun yang mengajukan pertanyaan tentang efek pada kesuburan.
Itu karena tidak ada alasan ilmiah untuk berpikir bahwa vaksin dapat mempengaruhi perkembangan anak hingga pubertas atau kesuburan mereka di masa depan, kata dokter berulang kali.
Dan komite kemudian memberikan suara 17-0, dengan satu abstain, untuk merekomendasikan otorisasi penggunaan darurat vaksin pada kelompok usia 5 hingga 11 tahun.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)