TRIBUNHEALTH.COM - Sekolah di berbagai negara sudah mulai dibuka kembali meski pandemi Covid-19 belum benar-benar berakhir.
Dengan demikian, sebenarnya tetap ada risiko penularan Covid-19 di lingkungan sekolah, terlepas dari protokol kesehatan yang diterapkan.
Namun ada langkah untuk meminimalisir hal tersebut, termasuk membuka jendela kelas sekolah, dilansir TribunHealth.com dari ABC News, Kamis (28/10/2021).
Lidia Morawska, direktur Laboratorium Internasional Kualitas dan Kesehatan Udara di Universitas Teknologi Queensland mengatakan ventilasi yang baik sangat penting.
"Jika tempat itu tidak berventilasi, partikel (virus) tidak punya tempat untuk pergi."
"Dan mereka tetap melayang di udara itu dan orang-orang menghirupnya, bahkan jika mereka lebih jauh dari dua meter dari orang yang terinfeksi," kata Profesor Morawska.
Baca juga: Sekolah Tatap Muka Segera Dibuka, Psikolog Adib Setiawan Bagikan Persiapan yang Perlu Dilakukan
Baca juga: Sekolah Tatap Muka Sebaiknya Bertahap atau Tidak? Ini Jawaban Psikolog, Adib Setiawan M.Psi.

Menteri Pendidikan Australia, Sarah Mitchell, mengatakan kepada Parlemen pada awal Oktober bahwa departemen tersebut telah melakukan audit terhadap lebih dari 150.000 ruangan di lebih dari 2.200 sekolah di New South Wales.
Mereka memeriksa 650.000 jendela, 200.000 kipas angin, dan 19.000 kipas pengekstrak.
Kapasitas setiap ruang kelas dimodelkan memiliki minimal 10 liter udara segar per detik per orang.
Jendela yang dapat dibuka sama dengan 5 persen dari luas lantai akan memberikan ventilasi yang cukup.
Namun, para ahli mengatakan pemodelan perlu divalidasi dengan pengujian.
Kepala Woolcock Insitute, Guy Marks, mengatakan model itu dapat diuji dengan mengukur kadar karbon dioksida.
"Tingkat karbon dioksida berkurang ketika ada ventilasi yang baik. Tapi itu juga meningkat ketika ada lebih banyak orang di ruang yang menghembuskan karbon dioksida," kata Profesor Marks.

Baca juga: Pandangan Psikolog Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. soal Sekolah Tatap Muka yang Segera Dibuka
Baca juga: Ahli Gizi Sebut Memberikan Bekal yang Sehat Dapat Mengurangi Kebiasaan Anak Jajan di Sekolah
"Tidak dapat dihindari kita akan melihat wabah di sekolah. Itulah yang terlihat di tempat lain di dunia," kata Profesor Marks.
"Tidak ada alasan mengapa itu tidak akan terjadi di sini, dan saya pikir kita perlu melakukan apa yang kita bisa untuk mencoba dan menguranginya."
Profesor Morawska mengatakan mengadakan kelas di luar juga membantu menghentikan penularan.
"Jika hal-hal lain itu juga gagal, akan ada wabah. Tidak ada jalan keluar dari ini," katanya.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)