TRIBUNHEALTH.COM - Medical check up merupakan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh.
Umumnya general check up dilakukan sebanyak 1 kali dalam 1 tahun.
Terutama bagi seseorang yang memiliki pola hidup tidak ideal, sangat dianjurkan untuk melakukan medical check up.
Seseorang yang sudah berusia lanjut paling lambat melakukan medical check up setiap setahun sekali.
Baca juga: dr. Zulvia Oktanida Syarif, Sp.KJ: Kesehatan Mental Tak Hanya Satu Penyebabnya, tapi Multifactorial
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen yang dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews Bogor program Sapa Dokter edisi 22 Oktober 2021.
Meskipun ada sebagian orang yang melakukan setiap 3 tahun sekali, namun drg. Anastasia menyarankan melakukan setiap 1 tahun.
Sehingga apabila terdeteksi terdapat anomali tertentu, dapat segera diberikan penanganan.
Karena jika kadar glukosa dalam darah dan kondisi gangguan pada pankreas bisa di rawat dengan baik serta terkontrol, tentu saja tingkat kesehatan pasien jauh lebih baik.
Harapan hidup pasien pun juga akan menjadi lebih baik.
Hal ini karena kesehatan pasien bisa terkontrol oleh dokter.
Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang progresnya akan terus berlanjut.
Jika tidak terkontrol, dapat berimbas pada kondisi kesehatan lainnya.
Baca juga: dr. Kartikaningsih, Sp.A Sebut Tumbuh Kembang Anak dapat Dipantau Melalui Grafik Pertumbuhan
Termasuk memengaruhi kesehatan jantung, ginjal, dan organ lainnya.
Penderita diabetes melitus umumnya memiliki kesehatan yang relatif khas terhadap kesehatan gigi dan mulut.
Biasanya dokter gigi akan lebih mudah mendeteksinya.
Meskipun membutuhkan pemeriksaan penunjang.
Biasanya dokter gigi akan merujuk pasien untuk melakukan pemeriksaan dengan dokter spesialis penyakit dalam.
Sehingga bisa dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan dipastikan diagnosa pasien.
Baca juga: Jangan Lengah, Ini 5 Langkah Menghadapi Potensi Gelombang Ketiga Covid-19
Apabila pasien terbukti menderita diebetes melitus, maka memerlukan penanganan lanjut yang sesuai agar kondisinya lebih terkontrol.
Dokter gigi memaparkan jika pada beberapa kasus terkait kesehatan gigi dan mulut memang tidak bisa dilakukan perawatan gigi dan mulut apabila kadar gula darah pasien tinggi.
Umumnya pasien diabetes memiliki oral hygiene yang buruk.
Selain terdapat karang gigi, biasanya gusi pasien akan mudah berdarah.
Selain itu, mudah terjadi peradangan pada gusi pasien.
Baca juga: Ingin Berhenti Merokok? Ini Prosedur yang Perlu Dilalui menurut dr. Mukhtar Ikhsan, Sp. P(K)
Penjelasan Dokter Spesialis Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews Bogor program Sapa Dokter edisi 22 Oktober 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.