TRIBUNHEALTH.COM - Klamidia merupakan salah satu infeksi menular seksual yang biasa ditemui.
Klamidia adalah infeksi bakteri.
Bakteri ini biasanya menyebar melalui hubungan seks atau kontak dengan cairan kelamin yang terinfeksi (air mani atau cairan vagina).
Klamidia bisa ditularkan melalui hubungan seks tanpa kondom.
Karenanya, kondisi ini biasa ditemui pada orang yang aktif secara seksual, dilansir TribunHealth.com dari laman resmi NHS Inggris, Selasa (12/10/2021).
Baca juga: Virus HPV Bisa Sebabkan Kanker, Dapat Dicegah dengan Melakukan Hubungan Seksual yang Aman
Baca juga: Sifilis Menyebar Lewat Hubungan Seksual, Bisa Menjalar ke Otak jika Tak Segera Ditangani
Berikut ini uraian rinci mengenai penularan klamidia.
- Seks vaginal, anal atau oral tanpa kondom
- Berbagi mainan seks yang tidak dicuci atau ditutup dengan kondom baru setiap kali digunakan
- Alat kelamin bersentuhan dengan alat kelamin pasangan – ini berarti klamidia bisa terjadi bahkan jika tidak ada penetrasi, orgasme atau ejakulasi
- Air mani atau cairan vagina yang terinfeksi masuk ke mata
- Klamidia juga dapat ditularkan oleh wanita hamil kepada bayinya.
Klamidia tidak dapat ditularkan melalui kontak biasa, seperti berciuman dan berpelukan, mandi bersama, handuk, kolam renang, dudukan toilet, atau peralatan makan.
Gejala
Baca juga: Herpes Genital Termasuk Penyakit Menular Seksual, Perlu ke Dokter jika Rasakan Gejala Berikut
Baca juga: Prostatitis Bisa Terjadi Akibat Penyakit Menular Seksual, Ini Penjelasan dr. Johannes Aritonang
Kebanyakan orang dengan klamidia tidak melihat gejala apa pun dan tidak tahu bahwa mereka mengalaminya.
Beberapa gejala yang mungkin dialami adalah sebagai berikut.
- Sakit saat kencing
- Keluarnya cairan yang tidak biasa dari vagina, penis atau bagian bawah
- Pada wanita, nyeri di perut, pendarahan setelah berhubungan seks dan pendarahan di antara periode
- Pada pria, nyeri dan bengkak pada testis
Jika merasa berisiko terkena infeksi menular seksual (IMS) atau memiliki gejala klamidia, segera kunjungi dokter.
Penting untuk segera mendapatkan perawatan agar tak berkembang menjadi masalah yang lebih serius.
Baca berita lain tentang penyakit umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)