TRIBUNHEALTH.COM - Kejelekan dari acne vulgaris terkadang memang meninggalkan bekas.
Bekas acne vulgaris cukup menganggu penampilan yang akan menyebabkan stress, kemudian jerawat muncul kembali.
Acne scar memang bermacam-macam dan memiliki beberapa derajat.
Ada yang disebut dengan EPA (Erythema post acne), HPI (Hyperpigmentation pasca inflamasi), dan acne scar.
Acne scar disebut dengan bopeng yang mendalam maupun bopeng yang menonjol.
Eritema pasca acne setelah reaksi inflamasi atau reaksi radang dan kemudian mereda, maka akan menghilangkan kemerahan terlebih dahulu.
Baca juga: Berbagai Dukungan untuk Pejuang Diet, Simak Ulasan dr. Eleonora Mitaning C, M.Gizi, Sp.GK
Lambat laun, eritema pasca acne akan berubah menajdi kehitaman yang dinamakan hyperpigmentasi pasca inflamasi.
Apabila terjadi sesuatu diperjalanan acne, akan menyebabkan bopeng.
Bopeng memiliki berbagai macam tipe, yakni:
- Ice picks scars
- Rolling scars
- Boxed scars
- Papulo scar atau bopeng yang menonjol seperti bruntusan
- Hyperthropic scars
- Keloid
Baca juga: Anak Dibawah Usia 12 Tahun Boleh Memasuki Mall, Satgas Imbau Aturan yang Perlu Diterapkan
Salah satu penambah resiko terjadinya bopeng adalah paparan sinar matahari.
Baik kulit yang beracne atau tidak, memang disarankan untuk menghindari paparan sinar matahari atau radiasi dari sinar-sinar yang lain.
Namun paparan dari sinar matahari bisa merusak DNA pembentuk sel yang sedang mengalami proses penyembuhan jerawat.
Sehingga dapat meningkatkan resiko terbentuknya bopeng pasca acne.
Untuk mencegah bopeng sangat disarankan untuk tidak pernah menyentuh jerawat.
Sangat tidak disarankan tangan menyetuh kulit wajah, karena dalam keseharian berbakteri dan akan meningkatkan resiko jerawat.
Baca juga: Amankah Invasilign Digunakan oleh Anak-anak? Ini Jawaban drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati
Jika salah penanganan jerawat akibat sering disentuh, maka akan meingkatkan resiko terjadinya cars atau bekas jerawat.
Lampu jaman sekarang tidak sesederhana lampu jaman dahulu, bahkan apabila lampu mengandung UV sebaiknya tidak digunakan saat tidur.
Karena memang sinar dari lampu dapat mempengaruhi irama hormon yang sedang berada dalam fase saat kita tertidur.
Sinar dari lampu tersebut juga akan menambah resiko terjadinya acne.
Begadang adalah salah satu resiko munculnya jerawat.
Sekarang banyak penelitian tentang bahan lamai, tentunya bukan bahan yang lansung digunakan seperti lemon yang langsung digunakan pada jerawat.
Baca juga: Universitas Gadjah Mada Punya Fakultas Kedokteran Gigi Terbaik ke-4, FKG Mana yang Nomor Satu?
Namun bahan alami tersebut harus melalui beberapa fase penelitian, tahapan, dan lain sebagainya yang dicobakan ke banyak orang dan berbagai jenis kulit.
Barulah bahan alami tersebut akan disebut bisa menyembuhkan jerawat.
Beberapa bahan alami ini yang bisa ditemukan antaralain, tea tree, dan kunyit bisa digunakan untuk mengatasi jerawat.
Tetapi semua bahan alami tersebut harus melalui proses kimia.
Bahan yang digunakan memang alami, dan sudah melalui proses.
Penggunaan bahan alami tanpa melalui proses justru menambah kontak iritasi.
Ini dikutip dari channel YouTube Tribun Health, ddan disampaikan oleh dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK. Seorang dokter spesialis kulit dan kelamin. Kamis (10/6/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)