Breaking News:

Ikan Laut yang Digoreng Sebabkan Omega-3, DHA, dan EPA Otomatis Menjadi Lemak Trans atau Trans Fat

Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum sebut lemak yang berasal dari hewan laut sebenarnya tidak boleh dipanaskan.

Pixabay.com
Ilustrasi ikan laut, Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum sebut semua ikan laut dalam memiliki kandungan lemak yang tinggi 

TRIBUNHEALTH.COM - Konsumsi gula berlebih dapat meningkatkan terjadinya obesitas.

Gula, garam, dan lemak meningkatkan seseorang mengalami obesitas.

Tentu saja menyebakan terjadinya diabetes.

Dilansir oleh Tribunhealth.com penjelasan Ahli Gizi Komunitas, Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum dalam tayangan YouTube Tribun Health edisi 16 September 2021.

Baca juga: dr. Andhika Raspati: Penderita COVID-19 yang Jarang Berolahraga Berisiko Terjadi Pembekuan Darah

Dimana terjadinya kerusakan pembuluh darah dengan segala akibatnya termasuk terjadinya stroke.

Perlu diingat, konsumsi gula yang tinggi juga dapat meningkatkan terjadinya kanker.

Ilustrasi gula dan garam, Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum sebut
Ilustrasi gula dan garam, Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum sebut gula, garam, dan lemak meningkatkan seseorang mengalami obesitas (lampung.tribunnews.com)

Dokter menyebutkan jika kita memiliki sumber lemak yang sehat di Indonesia.

Semua ikan laut dalam memiliki kandungan lemak yang tinggi.

Lemak yang tinggi dalam ikan laut disebut sebagai DHA dan EPA.

Lemak yang berasal dari hewan laut sebenarnya tidak boleh dipanaskan.

2 dari 3 halaman

Indonesia memiliki angka penderita stroke yang tinggi.

Baca juga: Turorial Lepas IUD Mandiri Viral di TikTok, Ahli Kesehatan Ingatkan Bahaya dan Risiko yang Mengintai

Hal ini dikarenakan mayoritas orang Indonesia konsumsi ikan dengan cara di goreng.

Sehingga omega 3, DHA, dan EPA yang terdapat dalam ikan otomatis akan berubah menjadi lemak trans atau trans fat.

Protein yang terkandung dalam lemak pun juga akan berubah menjadi polycyclic aromatic hydrocarbons.

Lemak sangat penting bagi tubuh.

Ilustrasi makanan yang mengandung lemak,
Ilustrasi makanan yang mengandung lemak, Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum sebut lemak tidak jenuh berasal dari ikan laut dalam, kacang-kacangan, dan alpukat(health.kompas.com)

Namun jika salah dalam pengolahan maka akan memicu terjadinya penyakit.

Kita membutuhkan lemak termasuk lemak yang tidak jenuh.

Lemak tidak jenuh berasal dari ikan laut dalam, kacang-kacangan, dan alpukat.

Baca juga: Tubuh Bisa Dapat Elektrolit dari Makanan, Perlukah Konsumsi Minuman Berelektrolit Agar Tetap Sehat?

Penjelasan Ahli Gizi Komunitas, Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health edisi 16 September 2021.

(Tribunhealth.com/Dhiyanti)

3 dari 3 halaman

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comkonsumsi ikankankerobesitasdr Tan Shot Yenlemak jenuh Ryuichi Sakamoto
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved