TRIBUNHEALTH.COM - Prostat merupakan organ yang berbentuk kecil dan terletak di bagian dasar kandung kemih.
Prostat memiliki fungsi untuk mengeluarkan cairan yang melindungi dan menutrisi sperma sebelum dikeluarkan.
Berbagai gangguan dapat terjadi pada organ prostat.
Bila wanita memiliki masa menopause, maka seorang pria akan memiliki gangguan keseimbangan pada hormon testosteron.
Baca juga: Mengenal Fungsi Prostat dan Gangguannya dari Dokter Spesialis Urologi, dr. Johannes Aritonang
Hal ini bisa menyebabkan terjadinya pembesaran pada prostat.
Pembesaran ini bersifat jinak maupun ganas.
Lantas apa perbedaan diantara keduanya?
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Dokter Spesialis Urologi, dr. Johannes Aritonang memberikan penjelasannya.
Berdasarkan keterangannya, untuk membedakan pembesaran pada prostat perlu mengenali faktor risikonya.
Bila memiliki riwayat keluarga yang menderita pembesaran prostat yang ganas, maka hal tersebut memperbesar seseorang mengalami gangguan pembesaran kelenjar prostat ganas.
Baca juga: Waspada Penis Kecil pada Anak, Simak Ulasan dr. Rahmawati Thamrin, Sp.And
"Kalau di keluarga sebelumnya, seperti orangtua ada riwayat keganasan."
"Itu biasanya mempunyai kemungkinan untuk anaknya atau keturunannya kemudian (laki-laki) akan mempunyai keganasan," ungkapnya.
Sementara pada pembesaran prostat jinak, disebabkan karena ketidak seimbangan hormon testosteron pada laki-laki (terutama di atas 60 tahun).
Selain itu, pada pembesaran prostat jinak, prostat akan mengalami pembesaran pada setiap tahunnya.
Keadaan ini cenderung besifat alamiah.
Sementara pada pembesaran prostat ganas, tidak berbanding lurus dengan pembesaran prostatnya.
Baca juga: Pemeriksaan Apa Saja untuk Mendeteksi Penyakit Jantung? Ini Jawaban dr. Muhammad Fiarry Fikaris
Penjelasan dokter Spesialis Urologi, dr. Johannes Aritonang ini dikutip dari tayangan YouTube KompasTV, Selasa (20/7/2021).
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)