TRIBUNHEALTH.C0M - Prostat merupakan bagian dari sistem reproduksi pria.
Organ ini berbentuk kecil dan terletak di bagian dasar kandung kemih.
Meski memiliki bentuk yang kecil, namun seseorang wajib menjaga kesehatan organ ini.
Lantaran semakin menuanya umur seseorang, maka akan diikuti menurunnya fungsi organ tubuh.
Baca juga: Tips Mengatasi Ejakulasi Dini dari Dokter Spesialis Andrologi, dr. Rahmawati Thamrin, Sp.And
Demikian juga dengan organ prostat, yang lambat laun akan semakin melemah.
Lalu, tahukah Anda apa fungsi sebenarnya organ prostat ini?
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Dokter Spesialis Urologi, dr. Johannes Aritonang memberikan penjelasannya.
Menurut penuturannya, prostat memiliki fungsi untuk mengeluarkan cairan yang melindungi dan menutrisi sperma sebelum dikeluarkan.

Selama ejakulasi, cairan tersebut akan dikeluarkan bersamaan dengan sperma sebagai air mani.
3 Gangguan pada Prostat
Berbagai gangguan dapat terjadi pada organ prostat.
Baca juga: Edukasi Kesehatan Seksual pada Remaja Dimulai sejak Usia Berapa? Ini Kata dr. Binsar Martin Sinaga
1. Prostatitis
Bila wanita memiliki masa menopause, maka seorang pria akan memiliki gangguan keseimbangan pada hormon testosteron.
Hal ini bisa menyebabkan terjadinya pembesaran pada prostat.
Pembesaran ini bersifat jinak ataupun ganas. Bahkan bisa menimbulkan infeksi.
Kondisi ini disebut dengan prostatitis.

Prostatitis ini merupakan suatu kondisi inflamasi atau infeksi pada prostat.
Kondisi tersebut disebabkan oleh bakteri yang berasal dari saluran kemih atau penyakit menular seksual.
Baca juga: Apakah Diabetes pada Pria Dapat Mempengaruhi Kesuburan? Ini Kata dr. Rahmawati Thamrin, Sp.And
2. Benign Prostatic Huoperplasia (BPH)
Selanjutnya kondisi lain yang bisa terjadi pada organ prostat adalah Benign Prostatic Huoperplasia (BPH).
BPH terjadi lantaran kelenjar prostat membesar dan dapat menghambat aliran urine.
3. Kanker prostat

Berikutnya yang umum didengarkan oleh masyarakat, yakni kanker prostat.
Penyakit ini belum diketahui secara pasti pemicunya.
Namun terdapat faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko.
Seperti usia, riwayat keluarga, dan obesitas.
Baca juga: Cara Menghitung Masa Subur pada Wanita, Simak Penjelasan dr. Rahmawati Thamrin, Sp.And
Penjelasan dokter Spesialis Urologi, dr. Johannes Aritonang ini dikutip dari tayangan YouTube KompasTV, Selasa (20/7/2021).
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)